Sejak anak – anak mulai sekolah. Saat malam minggu rekreasi sekeluarga, misal ke mall.
Karena saya sibuk 2 profesi jadi prajurit TNI dan mempunyai usaha. Lalu tidak bisa kuliah formal jenjang lebih tinggi lagi. Demi sehat.
Dengan sengaja selalu membiasakan beli buku apapun juga itu di Gramedia. Minimal 5 buku dalam seminggu habis saya baca pahami.
Agar mereka tahu Ayahnya suka baca, membekali diri. Agar mereka meniru tabiat itu.
Di antaranya ada tentang dunia usaha, motivasi dan lainnya. Ada juga tentang ekonomi makro, politik ekonomi dan lainnya.
Termasuk tentang indikasi negeri, jika kekurangan pelaku bisnisnya.
Apalagi jika ekonomi tumbuh tanpa paralel dengan tumbuhnya jumlah pengusaha baru.
Di antaranya ;
1. Banyak pengangguran hingga ekspor warganya jadi buruh di negara lain. Dampak konkret kurang lowongan lapangan kerja.
Karena peran pebisnis pencipta lapangan kerja kurang banyak. Lulus studi, kalah berebut mencari kerja. Lalu menganggur, meluber jadi TKI misalnya.
2. Menaikkan gini rasio/ketimpangan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi tumbuh, jika tidak linier dengan tumbuhnya jumlah pengusaha/pebisnis baru jadi investor.
Maka yang investasi hanya orang itu – itu saja. Lalu si kaya makin kaya, si miskin makin miskin. Gini rasio naik. NTP (kesejahteraan) petani turun saat pertumbuhan ekonomi 5,44% saat ini.
3. Kekayaan alam dan besarnya pasar dinikmati pengusaha asing (PMA). Barang kurang lalu jadi rebutan, harga naik inflasi pun ikut naik.
Lalu impor agar harga stabil. Begitu juga kekayaan alam dari pada terlantar, tiada investor akibat kurang pengusaha, maka impor investor (PMA). Labanya jadi kapital terbang.
Terlahirlah teori idealnya formula jumlah pengusaha harus minimal 5% dari jumlah penduduknya. Untuk meniadakan 3 indikasi utama di atas.
Caranya membangun SDM mandiri dan iklim usaha yang berpihak. Selalu disempurnakan dari waktu ke waktu. Bukan seolah pantang dapat masukan.
Kalkulasi logisnya, sebuah negara jumlah penduduknya 100 juta jiwa. Jika 5% jumlah pengusahanya setara 5 juta orang.
Jika 1 orang pengusaha punya karyawan 15 orang maka terserap 5 juta pengusaha x 15 orang karyawan = 75 juta orang berkarya semua.
Jadilah pendapatannya tiada ketimpangan terlalu besar, gini rasio rendah. Pengangguran tiada banyak apalagi hingga meluber jadi TKI. PMA minimal.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
Hp 081586580630