Borneo Forum ke 5 diadakan oleh Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), di Palangka Raya. Yang dihadiri oleh Cabang Gapki se-Indonesia 436 peserta. Luar biasa.
Begitu membahana, informatif, edukatif inovatif dan bermanfaat nyata. Konsolidasi dan merencanakan ke depan agar industri sawit semakin berkelanjutan. Saling bahu membahu.
Pemerintah Pusat, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), para Gubernur dan Bupati menyampaikan dengan bangganya sawit telah banyak memberi manfaat bagi daerah dan Indonesia secara umum.
Kalaupun ada kekurangan di sana sini itu hal wajar. Harus kita perbaiki dan sempurnakan. Yang pasti berkat sawit banyak daerah ekonominya tumbuh, desa penghasil sawit beda jauh dibandingkan non penghasil sawit mandiri.
Devisa Rp 515 triliun (2021), menyerap tenaga kerja hingga 17 juta kepala keluarga. Lahan yang dulunya banyak terlantar tandus langganan kebakaran berubah total jadi hijau lestari jadi tempat masyarakat berkarya di kampungnya sendiri.
Tiada hari kehidupan ini tanpa memakai produk turunan dari sawit. Mulai bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Dipamerkan stand pada sisi luar Borneo Forum ke 5 tersebut beragam hasil inovasi hulu hilir sawit. Membanggakan kita.
Tidak kalah menariknya. Perguruan tinggi, masyarakat adat dan petani dilibatkan. Diberi kesempatan menyuarakan masukannya. Saya pun salah satu undangan sebagai narasumber turut bersyukur ada di tengah kegiatan tersebut.
Yang pasti, kita sebagai anak bangsa Indonesia hendaknya makin bisa tahu diri. Mampu menjabarkan rasa syukur kita punya sawit luas 16,38 juta ha (Ditjenbun Kementan). Banyak negara lagi mengembangkan juga.
Kita akan total hilirisasi industri inovasi agar nilai tambahnya tinggi. Adapun negara yang iri dengki memusuhi sawit karena dalam 1 ha sawit bisa 8,5 ton minyak nabati. Kedelai dan bunga matahari hanya 1,5 ton/ha. Sawit hemat lahan dan ramah lingkungan.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
Hp 081586580630
