Tue. Jun 24th, 2025

Merek perorangan atau nama baik, sebab seorang pelaku usaha jadi terpercaya. Lalu dijadikan kendaraan pengantar menuju sukses mengembangkan usahanya. Bagai melenggang pesat luar biasa. Strategi ini banyak empirisnya di dunia usaha, kelas dunia sekalipun.

Merek perorangan terbentuk dominan karena sukses membangun karakternya. Itulah sebab banyak buku menegaskan pentingnya membangun karakter. Dianggap lebih penting dari kapasitas/kemampuan teknis.

Biasanya tugas kapasitas teknis justru banyak dipercayakan ke tim pemikirnya. Yang komposisinya para ahli di bidangnya. Tim suksesnya. Misal kajian fisibilitas, daya nalar analis, manajemen risiko, agronomi, pemasaran, industri dan lainnya.

Sehingga tidak perlu heran jika ada pemilik usaha (pengusaha) tidak tahu banyak hal detail teknis. Bahkan pendidikan formalnya rendahan saja. Tim pemikirnya, pendidikan formalnya jauh di atasnya. Yang penting sebagai top posisi, sebagai komandan usaha, sebagai rohnya usaha makin terpercaya.

Contoh konkret ;

1. Umumnya orang mau memakai dana pihak lain atau perbankan. Mesti proses sulit dan wajib ada kolateral/jaminan. Tapi ada yang cukup telepon saja, dana bisa cair jumlah besar seketika. Itu akibat merek perorangan. Bahkan dirangsang alokasi anggaran agar ekspansi.

2. Umumnya orang kelelahan memasarkan produknya. Hingga memakai dana besar karena tim pemasarnya banyak dan iklan besar. Tapi ada yang produksi belum kelar, pembeli antri duluan membayarnya jadi modal produksi. Misal (Alm) Ciputra. Propertinya sukses, berkat merek perorangan.

Lalu, bagaimana kiatnya mereka membangun merek perorangan ?

Senantiasa tiada lelah menjaga karakter/moral/mentalnya. Karyanya dirasakan secara nyata manfaatnya oleh penggunanya. Bekas mitranya selalu memberikan kesan positif yang hidup dalam ingatannya. Berdampak jadi tim promotif gratis bagai bola salju makin membesarkan usahanya.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
Hp 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *