Sebelum kita investasi produktif apa pun juga itu. Apalagi pada usaha agro, sebaiknya ada kajian multi teknis terlebih dulu. Ini fase sangat penting guna meningkatkan potensi keberhasilannya.
Saya pribadi, selalu ada kajian (telaahan staf) nya. Skala prioritas meliputi pemasaran, agroklimat, estimasi arus kas (kalkulasi logis/cashflow), potensi risiko dan kelayakan perbankannya.
Ilustrasinya..
1. Seseorang punya dana cekak pas – pasan, selama ini punya tabungan dari posisinya sebagai pegawai. Harapannya 3 tahun lagi pensiun, pas produksi. Tapi menanam manggis. Tergiur pasar ekspor.
Tentu tidak tepat karena manggis baru mulai produksi jika dari benih biji umumnya pada usia 7 tahun. Yang berdampak pada program pada saat purnawirawan. Sekalipun agroklimat cocok.
Pemasaran buahnya sangat mudah dipasarkan dengan harga wajar. Tapi akan mengganggu arus kas ke depan saat jadwal kebutuhan tiba belum bisa dinikmati.
2. Menanam sawit. Tergiur mudahnya. Tapi lokasi jauh dari pabrik kelapa sawit (PKS). Berdampak pada harga pokok produksi (HPP) variabel dari ongkos kirim tinggi. Dampak dari jauh dan jalannya tidak baik.
Padahal usia 30 bulan sudah panen dan produksinya memuaskan. Karena memakai benih legal hasil riset dari Puslit (PPKS Medan) misalnya.
Sekalipun mudah dipasarkan, buahnya banyak dan rendah risiko tiada hama penyakit dan pencuri. Tetap tidak optimal labanya. Sekalipun omzetnya besar.
Bisa remis atau rugi.
Dari kedua contoh konkret di atas. Menggambarkan betapa sangat pentingnya estimasi kalkulasi logis. Bagai gelar perkara. Semua berargumentasi sesuai ilmunya. Mudah dipertanggungjawabkan.
Menghindari tidak terjadi keputusan salah. Akibat non kolektif sinergis dalam kesempatan rencana investasi. Yang berimbas pada percepatan kembali modal (ROI) lambat. Bahkan mengancam demotivasi usaha.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630