Berikut ini contoh konkret karena berbuat imovatif mampu membawa perubahan hidup besar – besaran. Bisa diambil ilmu hikmahnya, untuk kemandirian yang kompetitif.
Teknologi Okulasi Bibit Buah Tropis.
Sekitar 5,5 tahun silam, saya berkunjung ke saudara dari ayah saya daerah transmigrasi jarak 1 jam dari Samarinda Kaltim. Saya sangat senang hidupnya berubah total.
Saya kaget sekali ada 7 orang sarjana dari 3 keluarga. Tiap rumah yang saya kunjungi ruang tamunya penuh pajangan foto saat wisuda. Membanggakan.
Sayangnya semua menganggur dan minta tolong dicarikan kerja. Lalu saya suruh cari pohon durian dan alpukat yang sudah buah umur 7 tahunan. Saya minta agar dihitung jumlah buahnya.
Panjang kanopi dahan daun tanah yang tertutup juga saya minta diukur. Lalu ketemulah duriannya umur 8 tahun buahnya ada 150 an butir dan jarak kanopi 5 meter.
Artinya jarak tanam bisa 12 meter antar pokok. Atau 70 pokok /hektar. Jika buahnya sama 150 butir/pohon setara 10.000 butir/hektar.
Jika harga hanya Rp 150.000/butir maka setara omzetnya Rp 1,5 miliar/hektar/tahun. Jika punya 5 hektar saja jelas setara Rp 7,5 miliar/tahun.
Lalu saya ajari okulasi sambung pucuk dan tempel mata tunas. Kesemuanya nyimak saat saya ajari. Andaikan ujian tulis semua nilai A. Karena hafal total.
Apa yang terjadi sekarang ?
Dari 7 orang sarjana tersebut hanya 1 orang yang mau mempraktikkan. Itupun hanya tidak sampai 1 hektar, padahal harga tanah hanya Rp 40 juta/hektar.
Sekarang sudah berbuah semua. Mandiri dari hasil kebun duriannya. Tinggal ekspansi. Tanpa melamar kerja lagi. Menyesal kenapa hanya menanam 1 hektar. Padahal lahan masih banyak.
Yang paling menyesal 6 orang lainnya karena ” tidak mau berbuat ” padahal sudah diajari sampai hafal di luar kepala. Tinggal praktik berulang kali hingga reflek sampai skill.
Berbuat inovatif, menciptakan atau menerapkan hal baru yang lebih efisien, produktif, bermanfaat, dan berdampak positif daripada cara sebelumnya.
Manfaat Berbuat Inovatif ;
1). Meningkatkan hasil produksi. Lebih banyak panen/daging/susu dengan sumber daya yang sama, jika itu usaha peternakan integrasi dengan pertanian/perkebunan.
2). Menurunkan biaya produksi. Contoh, pakai pakan fermentasi dari pada pakan komersial dan mekanisasi, jika usaha peternakan.
3). Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja. Misalnya pakai sistem irigasi otomatis atau kandang portable, jika usaha tanam cabai green house irigasi drip.
4). Mengurangi limbah dan dampak lingkungan. Limbah kotoran dijadikan biogas atau pupuk organik yang diperkaya mikroba sumber side passive income ternak.
5). Meningkatkan daya saing dan nilai jual. Contoh, jika buah tropis diekstrak atau vakum atau jadi produk turunan lainnya, mampu membendung impor atau cetak devisa jika ekspor.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630