Sun. Jun 22nd, 2025

Wayan Supadno

Inovasi remediasi, upaya lapangan menetralkan pH, meningkatkan kadar C Organik agar 4%,16 unsur hara terpenuhi, bukan hanya 3 unsur hara NPK saja dan minim ancaman hama penyakit karena ada biopestisida lawannya. Seperti yang dilakukan Israel, Ethiopia, Arab Saudi dan RRT.

Berikut ini cara praktis di lapangan mengembalikan kesehatan dan kesuburan lahan (inovasi remediasi). Agar bisa diambil ilmu hikmah dan manfaatnya lalu direplikasi di banyak daerah. Sehingga biaya makin murah, produksi naik, usaha berkelanjutan kompetitif.

1). Petani Padi, Hortikultura dan Palawija.

Hasil produksi padi naik tajam bisa di atas 8 ton GKP/ha/musim. Awalnya hanya sekitar 5 ton GKP/ha/musim. Otomatis moril bertani naik tajam, karena laba makin sehat yang mensejahterakan.

Biaya juga makin rendah karena minim pupuk kimia dan pestisida kimia. Padahal pada lokasi sama dan luasan juga sama. Praktis harga pokok produksi (HPP) biaya dibagi volume hasil, makin rendah.

Caranya, lahan ditabur bahan organik pupuk kandang agar kadar C Organik naik tajam 4% indikasi tanah subur. Ditabur Dolomit 200 kg/hektar.

Lalu ditraktor agar homogen naik mutu tanah dan dibiarkan setelah minimal 2 minggu setelah ditraktor baru ditanam. Harapannya saat 2 minggu lahan sudah banyak mikroba berbiak, bahan organik terurai siap saji.

Paling ” utama dan penting ” saat sebelum ditraktor, terlebih dulu disemprot biang mikroba yang ada di Bio Extrim, Organox dan Bomax sebagai biopestisida. Hak Paten Kekayaan Intelektual saya sendiri. Hak Paten, formulasi dan produksi saya sendiri.

Isinya Azospirilum, Azotobacter, Rhizonium, Bacillus, Pseudomonas, Trichoderma dan Apergillusniger. Karena banyak media biak bahan organik dan pH netral karena Dolomit tanah kembali sehat subur.

Pola ini dilakukan tiap tahun sekali dengan konsisten. Dengan begitu maka tanah akan remah, pH netral, bisa menyimpan air tidak mudah kekeringan dan tidak mudah banjir. Semua 16 unsur hara tersedia.

Alam sehat ditandai 3 bulan berikutnya banyak cacing, belut dan katak. Karena terjadi keseimbangan alam, otomatis virus, bakteri dan jamur patogen tidak menyerang karena ada Bomax.

2). Petani Perkebunan Sawit, Kelapa, Buah Tropis Durian Klengkeng dan lainnya.

Sebelumnya demotivasi karena bunganya jarang muncul, kalau banyak bunga dan pentil hampir selalu rontok. Seolah hanya menjanjikan saja, tapi tanpa bukti produktif. Setelah praktik inovasi remediasi berubah total menyenangkan.

Caranya mudah sekali, kotoran ternak sapi kambing ayam dikarungi. Lalu disiram larutan Bio Extrim, Hormax dan Bomax hingga pupuk kandang agak lembab. Lalu ditaruh di pangkal batangnya. Jika pohon besar 3 karung tiap tahun.

Hem, tiap ada hujan praktis meneteskan ” lindi cairan super duper ” yang mengandung banyak mikroba dari Bio Extrim, Hormax dan Bomax. Menetes di perakaran. Spontan tanah gembur, hitam banyak cacing sahabat petani.

Implikasinya tanpa banyak pupuk NPK, tanaman berbunga lebat dan jadi buah. Hingga dahan dan buah dikurangi dengan cara dipruning agar dahan tidak banyak yang patah karena terlalu berat beban buahnya. Biaya murah, hasil berlimpah.

Ilmu hikmahnya, asal kita mau adaptif dengan teknologi inovasi remediasi lahan, mengembalikan kesehatan dan kesuburan tanah. Berdasarkan pengalaman saya di atas, ternyata jadi petani peternak tidak enak. Tapi enak sekali.

Bagi Anak Muda atau Sahabat Petani yang mau inovatif perlu Hormax, Bio Extrim dan Bomax langsung saja ke Pabriknya. Agar murah bisa curah Jerigenan. Bisa kordinasi dengan staf saya Reni HP 087781889797 atau David HP 081219929262

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *