Anak muda Indonesia, jika mau jadi lokomotif perekonomian riil di lapangan. Bukan yang suka teoritis. Juga bukan yang suka hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan. Sangat tepat menyimak kisah nyata di bawah ini, yang padat ilmu hikmahnya ini. Untuk bekal mereplikasikan diri di daerahnya. Pasar ekspor masih sangat besar.
1). Petani Pisang.
Sudah lebih dari 6 tahun, berlangganan produk saya Bio Extrim Granul ada kalau 200 ton/tahun dan Hormax curah. Agar minim ancaman virus Fusarium. Menyewa lahan PTPN ditanam pisang Cavendish bersama masyarakat. Diekspor melibatkan puluhan keluarga petani sejahtera.
Ditampung oleh Eksportir dalam kondisi sudah terkemas dengan karton merek dagangnya sudah diripening. Sampai luar negeri pas sudah mulai matang. Petani terlibat banyak, saya juga lumayan bisa memberdayakan masyarakat untuk produksi Hormax Bio Extrim.
2). Petani Kelapa Genjah.
Sama persis di atas, pasarnya ke Arab Saudi. Berlangganan Hormax dan Bio Extrim karya saya sendiri. Pupuk kandang dimasukkan ke karung lalu disiram Hormax dan Bio Extrim, diletakkan di pangkal batang kelapa 6 bulan sekali/pokok/tahun. Lindinya netes slow release. Buahnya super duper.
Kelapa muda dipetik, ditampung eksportir dikupas dengan apik inovatif. Melibatnya ratusan tenaga kerja. Petani plasma bergembira karena dapat kepastian pasar harga wajar jumlah ratusan keluarga. Omzet ratusan juta/tahun/hektar. Devisa meriah untuk negara.
Ekonomi Kerakyatan Bersinergis artinya adalah sistem ekonomi yang melibatkan rakyat secara aktif dalam kegiatan ekonomi dengan dukungan kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Rakyat subyek dan penerima manfaat.
Manfaatnya ;
1). Peningkatan pendapatan rakyat kecil, karena hasil usaha mereka mendapat akses pasar yang lebih luas termasuk ekspor.
2). Pemberdayaan UMKM dan koperasi, sinergi membantu dari pelatihan, akses permodalan, hingga distribusi produk.
3). Kemandirian ekonomi lokal, tidak tergantung pada produk impor.
4). Peningkatan daya saing produk lokal, melalui standarisasi dan pengemasan yang baik.
5). Distribusi ekonomi yang lebih adil, tidak hanya dinikmati oleh korporasi besar.
Contoh lain ;
1). Kelapa Muda
Petani menanam dan memanen kelapa muda. Koperasi membantu dalam pengumpulan, grading dan pengemasan standar ekspor. Swasta/Eksportir membuka akses pasar luar negeri, misalnya Timur Tengah dan Asia Timur.
Pemerintah membantu lewat pelatihan GAP (Good Agricultural Practices), subsidi pupuk, hingga diplomasi dagang. Petani dapat harga jual lebih baik, dan produk lokal masuk pasar global.
2). Pisang Cavendish.
Petani rakyat menanam pisang dengan bibit unggul Kultur Jaringan. Diminimalkan ancaman Fusarium dengan Bio Extrim Granul. Bersinergi dengan BUMDes atau koperasi untuk penyimpanan dan distribusi.
Eksportir dan pemerintah bekerja sama membuka jalur ekspor ke Jepang, Tiongkok atau Eropa. Dari satu desa bisa dihasilkan kontainer pisang berkualitas ekspor, membuka lapangan kerja dan meningkatkan devisa.
Kunci Suksesnya ;
1). Produksi berkualitas petani dilatih.
2). Distribusi efisien melalui koperasi atau BUMDes.
3). Pembiayaan murah dari bank/lembaga keuangan mikro.
4). Akses pasar dari eksportir dan pemerintah.
5). Infrastruktur pendukung, misal jalan, gudang, irigasi.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630