Mon. Jun 23rd, 2025

Wayan Supadno

Penting untuk dipahami oleh para anak muda Indonesia bahwa ciri utama negara maju berbasiskan kontribusi dari industri sangat dominan karena sektor ini menyerap hasil bumi, meminimalkan pengangguran, hilirisasi hasil penelitian, pajaknya besar dan rutin.

Contoh sederhananya Belgia tanpa punya kebun kakao/cokelatnya tapi populer sebagai negara maju karena industri kakaonya yang inovatif dan merek dagangnya populer di dunia. RRC tanpa punya kebun kelapa tapi maju kaya raya berkat industri kelapanya, bahan baku impor dari Indonesia.

1). Batasan deindustrialisasi.

Deindustrialisasi adalah penurunan kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan/atau penurunan tenaga kerja di sektor tersebut, biasanya terjadi saat suatu negara sudah mencapai tingkat pendapatan tinggi.

2). Alasan Hipotesa Deindustrialisasi.

Karena kontribusi sektor manufaktur Indonesia terhadap PDB menurun sejak awal 2000-an, dari sekitar 29% pada tahun 2001 menjadi sekitar 18% pada 2023, padahal Indonesia belum masuk kategori negara maju.

Penyerapan tenaga kerja sektor industri menurun. Yang pada akhirnya saat ini oleh Bank Dunia dinyatakan kemiskinan di Indonesia 172 juta orang. Karena batasan kemiskinan dengan pendapatan Rp 3,5 juta/kapita/bulan atau Rp 115.000/kapita/hari.

3). Faktor Penyebab Deindustrialisasi.

Ketergantungan pada ekspor komoditas mentah, bukan barang manufaktur. Kebijakan industri yang kurang konsisten atau tidak terfokus jangka panjang. Kurangnya investasi teknologi dan riset.

Persaingan dari negara lain dengan biaya produksi lebih rendah (misalnya Vietnam dan Bangladesh). Tertinggalnya pembangunan infrastruktur dan rantai pasok industri.

4). Dampak Deindustrialisasi.

Pertumbuhan ekonomi lebih lambat dan kurang inklusif. Pekerjaan berkualitas menurun, dengan dominasi sektor informal. Kesulitan naik kelas menuju negara berpenghasilan tinggi (terjebak dalam middle income trap).

Kesimpulan ilmu hikmahnya. Indonesia mengalami deindustrialisasi dini, di mana sektor industri menurun sebelum mencapai kemakmuran tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi pembangunan ekonomi jangka panjang.

Solusinya ;

1). Pembangunan SDM Entrepreneur Industriawan.

Harus menyiapkan calon – calon pengusaha investor baru pada ruas hilir pada berbagai komoditas. Agar jadi off taker hasil bumi, hasil penelitian, hasil didik (pengangguran), cipta pajak maupun devisa dan lainnya. Karena rohnya industri/manufaktur adalah pengusaha investor. Tanpa pengusaha investor, tiada kan terwujud.

2). Bangun iklim usahanya yang jadi kewajiban pemerintah.

Agar para pengusaha terangsang untuk investasi nuansa hilirisisasi inovatif. Misal dengan kemudahan ijin, jalan diperhatikan, pajak gratis 2 tahun pertama, PLN jemput bola konsumen dan cara lain yang menjadikan investor nyaman dan kompetitif.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *