Wayan Supadno
Krisis memang mengerikan, terutama bagi yang akan jadi korban. Tapi selalu setiap ada krisis melahirkan kebangkitan, karena ada potensi di balik krisis. Bisa pada perorangan, perusahaan dan negara.
Gelombang ombak besar di Samudera Indonesia, sebagian orang menganggap ancaman menakutkan. Tapi bagi selancar itu peluang emas kenikmatan. Bisa dilihat di Pantai Alas Purwo Banyuwangi selatan.
Contoh konkretnya ;
1). Mantan Pemulung Jadi Miliader.
Karena hanya lulusan STM jadi pemulung, mengaku sering dipandang rendah oleh masyarakat. Krisis kepercayaan. Lalu bangkit fokus bisnis porang hulu dan hilir.
Sekarang jadi pengusaha pabrik porang dan eksportir produk turunannya, ratusan orang karyawannya dan ribuan keluarga petani plasmanya. Mas Paidi, di Madiun.
2). Pengusaha di Pekanbaru Riau.
Tahun 1998, Indonesia krisis. Beliau menyewakan mobil jumlah banyak atas permintaan PT Caltex untuk perusahaan minyak.
Disewa kontrak selama 4 tahun. Dengan kurs Dolar Amerika Serikat (AS). Praktis labanya sangat besar, angsuran dengan rupiah, sewanya dengan dolar. Mendadak kaya raya.
3). Eksportir Kayu Olahan di Kalimantan.
Kerjanya sebagai eksportir kayu olahan jumlah besar jangka panjang. Karena dapat kontrak kuota dengan negara lain. Tentu dengan Dolar AS.
Modalnya sedikit, sehingga melakukan kontrak produksi dengan banyak pabrik kayu olahan modal orang lain, dengan rupiah. Praktis sekejap jadi konglomerat.
4). Pengusaha Pabrik Masker di Tangerang.
Saat pandemi Covid 19, semua orang di atas bumi pada panik takut mati. Dia sebaliknya, ingin tetap bermanfaat bagi orang banyak.
Mendirikan pabrik masker, karena pasarnya meledak banyak. Karuan saja, kebanjiran pesanan. Kerja 24 jam tiada henti. Sekejap usahanya running well hingga sekarang.
5). Tingkat Negara Bangkit Karena Krisis
RRC tahun 1978 krisis politik, kini jadi negara ekonomi terkuat di dunia. Jepang karena Perang Dunia II, 1980 justru jadi negara maju.
Indonesia tahun 1998, krisis moneter justru pasca itu jadi negara masuk G20, berpengaruh di dunia. Vietnam karena perang saudara, hampir jadi negara maju karena pusat inovasi Asia.
Ilmu hikmahnya, semua tergantung ” pola pikir/mindset ” kita saja. Menganggapnya peluang atau ancaman tiap kejadian, sangat ditentukan oleh cara kita menyikapinya. Tergantung mentalitas dan intelektualitas kita.
Begitu juga kasus Perang Dagang yang dimulai oleh Donald Trump, pajak impor dari Indonesia 32%. Pasti akan krisis jika kita ketakutan duluan, pasti juga akan lahir pengusaha baru dari korban PHK karena terpaksa harus bisa.
Lalu jadi solusi konkret masalah bangsa. Memberdayakan banyak pengangguran dapat gaji agar hidup layak, negara juga dapat pajak untuk APBN, pertumbuhan ekonomi maupun kemandirian bangsa makin terwujud dan implikasi positif lainnya.
Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630