Tue. Jun 24th, 2025

PROSPEKNYA KELAPA

ByWayan Supadno

Mar 24, 2025

Gara – gara masyarakat Indonesia paling mudah diadu domba oleh Asing dan mengadu domba untuk kepentingan Asing. Hanya karena ” uang recehan ” saja mau demonstrasi dan lainnya.

Misal kampanye hitam kelapa oleh pesaingnya. Kelapa dituduh sumber penyakit jantung dan kolesterol. Padahal nol besar. Justru jadi komoditas primadona dunia.

Dampaknya kelapa di Indonesia banyak ditebangi tahun 1980 sd 2.000. Sehingga luas kelapa menyusut 600.000 hektar dari 3,7 juta hektar, tinggal 3,1 juta hektar.

Ironisnya lagi, 87% umurnya sudah puluhan tahun. Pohonnya tidak terawat dan tinggi sekali batangnya. Praktis biaya petiknya mahal sekali. Terlambat peremajaan.

Efek domino lainnya, industri pengolahan kelapa bisa dihitung jari. Itupun dominan milik Asing (PMA) walaupun kebun kelapanya 98% milik rakyat petani. Bukan milik perusahaan.

1). Sekarang Krisis Kelapa.

Akibat dari kurang banyak industri. Malaysia dan RRC yang ” menikmati ” lezatnya ruas hilir kelapa. Di sana, pabrik kelapa nol limbah menjamur. Mereka kita paksa kaya raya. Karena inovatif.

Kita hanya puas jadi supplier bahan baku saja. Tiada nilai tambah, karena hanya main di hulu saja. Itupun dibanggakan hingga puluhan tahun ekspor glondongan miliaran butir/tahunnya.

Indonesia krisis kelapa padahal terluas di dunia. Karena diborong harga mahal oleh RRC untuk bahan baku industrinya yang serba otomatis rendah harga pokok produksi (HPP) nya. Lalu produknya di pasarkan ke semua benua, termasuk Indonesia.

2). Prospektif kelapa.

Kalkulasinya, saat ini Rp 8.000/butir kecil kelapa genjah. Kelapa genjah 3 tahun panen, 150 butir/pokok/tahun, jarak tanam 7 x 7 meter, 200 pokok/hektar. Omzet Rp 240 juta/ha/tahun. Lebih hebat dari sawit.

Jika di hilir bisa 10 kali lipatnya atau Rp 2,4 miliar/ha/tahun. Karena nol limbah. Bisa jadi VCO, kara, nata de coco, pembalut wanita, karbon aktif, jok mobil dan lainnya. Makin canggih dan langka makin besar labanya.

Masalah paling serius, kekurangan investor (pengusaha) domestik yang mau investasi di ruas hilir kelapa. Pabrik karbon aktif, arang briket saja hampir PMA semua. Apalagi yang lain. Ini PR besar Perguruan Tinggi, agar mendidik para pebisnis calon investor.

Ilmu hikmahnya, tiada guna mudah diadu domba oleh Asing. Yang rugi kita sendiri. Indonesia kekurangan pebisnis inovatif ruas hilir. Agar menyerap bahan baku kelapa, menyerap hasil penelitian, menyerap pengangguran, bayar pajak besar rutin dan lainnya.

Salam Inovasi šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *