Wed. Jun 25th, 2025

Terlalu banyak orang beranggapan bahwa usaha bisa besar apabila punya modal besar dan beranggapan pula bahwa usaha bisa dimulai apabila punya modal. Anggapan salah ini sering justru dari kalangan akademisi.

Faktanya, berdasarkan praktisi, empiris pengalaman para pengusaha/pebisnis, bahwa anggapan tersebut tidak begitu adanya. Umumnya usaha bisa dimulai kapanpun juga, sekarang juga bisa. Tanpa modal apapun juga.

1). Konglomerat Kalimantan.

Beliau berkisah ke saya, terlahir dari keluarga sangat bersahaja. Hanya lulusan SMP. Putra asli Kalteng. Saat ini jadi konglomerat dengan jumlah karyawan 40.000 orang lebih banyak yang alumni pascasarjana S3 jadi tim pemikirnya.

Anggaran gajian saja di atas Rp 150 miliar/bulannya. Kalau Idul Adha kurban sapi 70 puluhan ekor. Jumlah sapi di kebun sawitnya 11.000 an ekor. Bangkitnya saat dapat kepercayaan dari importir di luar negeri. Kontrak jumlah besar jangka panjang. Dimodali.

2). Produsen VCO.

Sahabat saya yang ini alumni Jepang. Tidak mau dimodali orang tuanya. Hingga minta tolong joint invest ke saya 8 tahun silam datang ke rumah. Saat usahanya lagi bermasalah dengan limbah cair, saya yang mengatasinya karena saya skill dengan pembiakan mikroba.

Kebangkitan usahanya, karena ada permintaan VCO dari kelapa jumlah tidak terbatas, harga difiksasi. Dimodali. Dibelikan mesin produksi paling canggih. Oleh pembeli VCO nya. Merajalela pabriknya. Karena kebun kelapa Indonesia terluas di dunia.

3). Eksportir Kelapa.

Para sahabat yang ramai – ramai, semua eksportir produk turunan kelapa silaturahmi ke rumah saya di Cibubur. Semua berkisah ternyata 100% dimodali oleh orang luar negeri sebagai importirnya. Mereka sangat dibutuhkan. Mereka pribadi hebat. Agar mencari bahan baku di industrinya.

Ada yang ekspor kelapa gelondongan, sabut kelapa, cocopeat, karbon aktif, arang briket dan lainnya. Yang pasti semua dari kelapa dan semua dimodali duluan lalu diekspor ke mereka. Tidak heran usahanya meroket. Karena punya komitmen. Tahu pentingnya dipercaya.

4). Profesional di luar negeri.

Biasa disebut TKI. Usahanya meroket. Dulu hingga saat ini sering diskusi japri chat ke saya. Kadang datang ke rumah saya di Cibubur dan Pangkalan Bun, saat pulang ke Indonesia. Karena gajinya di luar negeri di atas Rp 100 juta/bulan 2 orang. Saya sarankan investasi di Indonesia.

Saran saya dijalankan. Tiap bulan kirim dana Rp 50 juta untuk beli sapi 2 ekor. Selama 2 tahun punya 44 ekor. Sekarang tiap bulan dapat laba dari anak sapi dan daging. Karena bagi hasil. Setidaknya dapat hampir Rp 200 juta/tahun atau Rp 16 jutaan/bulan. Pengelola sapi juga dapat segitu. Karena dipercaya.

5). Empiris Saya Pribadi.

Sejak awal saya tidak punya modal harta. Maklum orang tua baru transmigrasi. Saya baru diwisuda di Unair Surabaya. Kuliah sambil kerja mengajar, mengepel dan nyapu kantor bimbingan belajar di Surabaya. Lalu pendidikan militer di Magelang. Pangkat Letda.

Mengawali usaha cangkang sawit, karung bekas, pinang, ikan mas, batu kapur, sekam padi dan lainnya. Semua dimodali oleh pemilik truk, pemilik penggilingan padi, pemilik tungku kapur. Laba dari modal orang lain tersebut, saya kumpulkan jadi modal usaha dan investasi sumber passive income.

Saya syukuri saja fakta tanpa modal, usaha awalnya dimodali oleh orang lain. Tanpa orang lain maka saya bukan siapa – siapa. Tidak jadi seperti saat ini. Terjadi saya jadi Pak Tani atau pebisnis agro inovatif hingga saat ini karena saya tahu diri, maka harus pegang komitmen sumber kepercayaan.

Ilmu hikmahnya bagi anak muda. Bahwa hal paling bernilai adalah pribadi kita, bisa dipercaya. Bukan modal harta. Hal yang tak tergantikan adalah ” waktu dan pengalaman “. Maka jangan buang – buang waktu jadi ” limbah waktu ” saja. Misal saling olok – olokan membahas parpol saja. Habis waktu. Ehm !

Cari pengalaman. Praktikkan iptek inovasi ” berulang kali ” sampai refleks. Iptek inovasi tidak cukup hanya dihafal dan dipahami saja. Jika tidak tahu atau sulit, maka solusinya dipelajari atau diteliti. Jika salah, maka solusinya dibenahi. Jika gagal, maka solusinya diulangi dengan penyempurnaan ilmu hikmahnya.

Mustahil jika tidak jadi pengusaha pencipta lapangan kerja menampung para pengangguran yang baru wisuda sarjana atau korban PHK yang lagi massal, kalau cara yang saya uraikan di atas sudah dijalankan. Tuhan Maha Murah. Tuhan tiada mengubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri.

Salam Inovasi šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *