Tue. Jun 24th, 2025

SAYA TIDAK MALU

ByWayan Supadno

Jan 9, 2025

Empiris.
Kali ini saya berkisah untuk kawula muda yang kadang malu memulai usaha dari kecil. Besar harapan saya, kisah saya ini jadi inspirasi pemantik nyali tanpa malu memulai usaha atau bisnis dari sekecil apapun juga. Agar mudah dapat ilmu hikmahnya. Lebih baik langsung saya urai beberapa usaha pada ruas mengawali bisnis.

Pada prinsipnya 87% konglomerat di Indonesia berawal dari keluarga bersahaja. Mereka mengawali bisnis dari kecil. Mereka tanpa malu. Bagai beringin besar rindang, bisa seperti itu karena mampu tumbuh pada celahnya bebatuan yang keras. Bukan karena pada tanah yang super subur. Tak ubahnya, pelaut hebat bukan cukup memandang saja, tapi mengarungi gelombang ombak samudera.

1). Menanam cabe, padi dan singkong.

Tahun 2008 saya bangkrut kembali ke nol. Lalu berusaha bangkit menanam cabe numpang tanah orang. Tiada rasa malu. Karena berhasil lalu memperluas sewa lahan. Termasuk menanam padi dan singkong. Diperluas hingga singkong 38 hektar dan padi 21 hektar. Di Jonggol Bogor. Ejekan pasti banyak. Bukan masalah bagi saya.

2). Membuat formula Hormax, Organox, Bio Extrim dan Bomax.

Karena bertani tersebut butuh pupuk, hormonal dan biopestisida. Riset dari berhasil. Tanpa malu. Berawal dari botol aqua bekas tapi laku keras karena bisa mengatasi antraknosa (patek) pada cabe, blast pada padi. Lalu pakai drum 200 liter diaduk manual pakai paralon dan sekarang beberapa tangki 20.000 liter produksi 800.000 liter/tahun.

3). Berkebun sawit dan buah tropis.

Tahun 2012. Tanpa malu, mulai menanam sawit hanya 8 hektar. Tanah murah Rp 8,5 juta/hektar, sekarang jadi ratusan juta/hektar. Ada yang komentar rugi jauh hanya 8 hektar dan usia di atas 40 tahun. Tapi faktanya bisa berkembang makin luas hingga mengkaryakan ratusan keluarga mereka daya belinya naik. Lahan tidur terlantar jadi produktif.

4). Ternak sapi integrasi.

Tahun 2018. Karena butuh pupuk kandang jumlah banyak, agar tidak jadi Mesin ATM mulai ternak sapi hanya 3 ekor. Sama juga, tanpa malu walau ada yang meledeki. Buktinya sekarang yang meledeki malu sendiri. Tanpa malu sapi saya, pakannya limbah sawit solid. Dihina bukan masalah, faktanya yang menghina jadi ikutan juga.

5). Industri buah naga.

Lagi, tidak malu juga. Di Banyuwangi kampung kelahiran saya. Lagi mengawali bangunan ecek – ecek bukan investasi ratusan miliar. Industri inovatif ruas hilir produk akhir powder dan kripik vakum buah naga. Karena petani butuh kepastian pasar harga wajar. Pasar ekspor sangat besar. Itupun sudah banyak yang melamar kerja.

6). Rintisan bisnis

Tahun 1995. Pangkat Letnan Dua, tiada malu mengawali bisnis dari Nol. Asal halal bermanfaat bagi orang lain. Modal dengkul, membangun kepercayaan pihak lain. Jual beli karung bekas, pinang, akar kayu teh, cangkang sawit, ikan mas, dan sekam padi. Meyakinkan pemilik modal, pemilik barang saya jualkan dan yang cari barang saya carikan. Buktinya menambah skill bisnis.

7). Bisnis rumah sakit dan apotik.

Tiada sedikitpun rasa malu mengawali usaha pada bidang ini berawal dari kontrak ruko 2 pintu jadi klinik dan apotik. Tapi uji 3 tahun tersebut mengantar jadi sebuah rumah sakit 136 tempat tidur dengan 7 poli dokter spesialis. Beberapa klinik apotik sebagai satelit pelayanan jemput bola pasien. Bisa berkembang pengobatan gratis operasi katarak maupun bibir sumbing.

Ilmu hikmahnya, tidak perlu malu memulai usaha atau bisnis dari kecil, bagi kawula muda. Lambat laun kalau sudah terlalu sibuk dikelola sendiri maka akan mencari orang menganggur untuk membantu jadi pekerja kita. Cipta lapangan kerja. Terus akan makin banyak, pada akhirnya yang merekrutpun bukan kita lagi. Yaitu para pemimpin manajemen pengelola usaha kita.

Prinsipnya, beringin yang teramat besar sekalipun berawal dari benihnya yang teramat kecil. Jangan malu jika masih jadi benih yang kecil. Saat sudah jadi pohon besar, baru pada sadar. Jangan malu dengan langkah kecil di awal, asal konsisten akan sampai tujuan juga. Itu lebih berarti dari pada cerita ribuan langkah, tapi hanya mimpi belaka. Bangsa kita butuh banyak suri tauladan cipta lapangan kerja, lagi banjir pengangguran.

Salam Mandiri 🇮🇩
Wayan Supadno
Praktisi Bisnis
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *