Saat ini semua negara di atas bumi, menyerukan penerapan ekonomi sirkular nol limbah. Guna hidup sehat, alam lestari berkelanjutan, pemanasan global bisa diminimalkan dan masih banyak implikasi positifnya.
Artinya kepentingan 3 aspek agar terpenuhi semuanya. Di antaranya ekonomi, lingkungan dan sosial. Cara sederhananya praktik di lapangan meniadakan limbah, semua harus dimanfaatkan. Itu esensinya.
Kawula muda bisa mengambil ilmu hikmah dari kisah usaha saya selama ini. Saya hanya ” pemulung ” sampah saja. Mengangkat limbah agar bernilai dari yang murah karena berlimpah jadi mahal karena langka.
Di tengah masyarakat kita sesungguhnya banyak barang mewah berkualitas tinggi, terabaikan bahkan dianggap sumber beban karena limbah atau terlantarkan. Misal saja solid sawit, limbah tangkapan ikan dan lainnya.
Empiris
Tahun 1995 sd 1999, saya bisnis limbah cangkang sawit menggantikan batu bara untuk steam boiler pabrik. Sekam padi dan limbah kayu akar teh yang diremajakan, juga sama. Skala ribuan ton/tahunnya. Karung bekas juga. Labanya sangat sehat.
Tahun 1999 sd 2014, memberdayakan lahan tandus terlantar jadi sawah super subur produktif, skala puluhan hektar. Limbah organik TPA Bantar Gebang Bekasi terbesar di Asia, saya ubah jadi pupuk organik hayati, skala ribuan ton/tahun.
Tahun 2018 sd sekarang, mengubah limbah peternakan sapi. Feses dan urine saya perkaya dengan Azospirillum, Azotobacter, Rhizobium, Pseudomonas, Bacillus, Trichoderma dan Aspergillus niger dalam Bio Ektrim, Organox dan Bomax.
Selain itu saya tambah Auksin, Sitokinin, Giberelin dan Etilen di dalam Hormax formula produk saya sendiri merupakan hormonal yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Saya ubah jadi pupuk super duper. Sehingga di peternakan sapi saya, Nol limbah. Semua bermanfaat, bernilai kapital tinggi.
Tahun 2023 sd sekarang, peternakan ikan patin saya. Memberdayakan ikan sampah, ikan kecil banyak durinya. Milik nelayan ratusan keluarga sepanjang pantai di Pangkalan Bun. Saya beli jumlah besar – besaran jadi tepung ikan dan pellet pakan ikan patin.
Tahun 2024, targetnya 1.000 ton ikan patin. Butuh pakan 1.400 ton pellet/tahun. Tahun 2025 targetnya 3.000 ton ikan patin, setara butuh pellet 4.200 ton/tahun. Ini akan membutuhkan ikan sampah nelayan 2.000 ton, setara Rp 10 miliar/tahun jadi omzet nelayan.
Omzet Rp 10 miliar/tahun hak nelayan. Jika 50 keluarga, maka tiap keluarga kesejahteraannya akan naik tajam dapat Rp 200 juta/tahun. Otomatis pendapatan per kapita dan daya belinya naik tajam. Padahal baru dari produk samping ikan sampah banyak tulang, karena ikut terjaring saja.
Belum lagi implikasi dari ikan patin yang diproduksi oleh BJA Farm, usaha saya target 3.000 ton/tahun. Pasti akan makin meningkatkan indeks asupan protein hewani kaya kadar omega 3, menekan prevalensi stunting dan meningkatkan kecerdasaan masyarakat.
Karena ikan patin kaya omega 3 pembentuk jaringan otak. Masih lagi berefek domino pada penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, sampah terminimalkan dengan proses pola biokonversi. Kawula muda, itu semua terjadi karena saya tanpa lelah belajar, riset dan inovatif.
Karena itulah, bisa kompetitif. Usaha bisa tetap tumbuh berkembang. Bermanfaat bagi masyarakat luas dapat lapangan kerja, pasokan protein hewani, pendapatan per kapita naik, ekonomi tumbuh dinamis. Prinsipnya, Inovasi dan Koneksi Harga Mati.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630