Tanggal 12 Juli 2024 ini, HUT Ke 77 Koperasi Indonesia. Beragam opini berseliweran di sosmed dan media massa. Tentang koperasi ada yang mengingatkan, ada yang memotivasi dan lainnya.
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan orang – orang demi kepentingan bersama. Berlandaskan ekonomi kerakyatan berasaskan kekeluargaan. Ini sangat bagus.
Semua orang tahu persis bahwa koperasi mengajarkan agar melakukan gerakan ekonomi yang berkeadilan, menekan angka rasio gini kesenjangan sosial ekonomi rakyat misalnya.
Karena bagusnya, banyak disalahgunakan. Banyak kebijakan pemerintah yang memberi kemudahan berdirinya koperasi. Misal saja, lembaganya harus berbentuk koperasi. Bukan karena kesadaran.
Hingga pada akhirnya citra koperasi tidak sebaik arti, visi dan misinya. Itulah bukti konkret sebaik apapun ajarannya, tapi kalau sudah terlalu banyak oknum yang jahat di dalam koperasi, justru jadi sebaliknya.
Di Indonesia sesungguhnya sangat banyak koperasi yang mendunia. Kalau kita mau jujur apa adanya. Misal Koperasi Karyawan Telkomsel, nilai asetnya di atas Rp 80 triliun. Masuk 100 koperasi terbaik dunia.
Tapi di balik itu, sayangnya masih banyak koperasi masih jadi ajang untuk diperasi oleh oknum pengurusnya. Sengaja mendirikan koperasi agar ada dana masuk dari masyarakat, ditilep. Bubar. Tercela.
Seorang sahabat di Sumatera Selatan. Membeli aset koperasi yang dilelang oleh perbankan, koperasi bangkrut oleh oknum pengurusnya. Kebun karet 230 an hektar. Kondisi umur produktif walaupun tidak terawat.
Setelah dikelola serius oleh sahabat saya tersebut, ternyata tidak sampai 3,5 tahun lunas dari hasil karetnya itu sendiri. Menggambarkan sebuah keadaan pola manajemen saja yang beda. Dulu saat milik koperasi, hanya diperasi saja.
Artinya, bermodal dengkul. Modal kepercayaan dari perbankan, meneruskan fasilitas kredit macetnya milik koperasi. Selama 3,5 tahun hasilnya punya kebun karet, karena produktif letak strategis seluas 230 an hektar pula.
Pengalaman saya pribadi di Banyuwangi. Koperasi Unit Desa. Bangkrut juga, multi sebab. Yang pasti masyarakat menderita karena oknum pengurus koperasi tersebut. Saya tidak tega, saya beli lalu jadi dana segar masyarakat banyak.
Gara – gara itu. Jadi populer. Lalu banyak aset koperasi mangkrak yang ditawarkan ke saya. Oleh banyak orang. Di banyak desa, di Banyuwangi. Belasan jumlahnya. Artinya banyak. Miris sekali. Karena itu milik orang banyak.
Namun demikian saya tetap optimis bahwa koperasi adalah gerakan ekonomi yang teramat mulia asal jangan jadi ajang ” kuperasi ” oleh oknum pengurusnya. Sebaik apapun ajarannya, jika para pemimpinnya ” gagal moral ” akan jelek citranya.
Sungguh bersyukur juga, sejak tahun 1997 terbiasa ikut jadi anggota koperasi. Hingga pernah jadi ketua koperasi. Saat inipun ada 23 orang anggota koperasi BJA , tahun lalu membukukan laba Rp 187 juta. Mari kita majukan Koperasi Indonesia.
Dirgahayu Hari Ulang Tahun Ke – 77, Koperasi Indonesia, Jayalah Indonesia karena koperasinya.
Salam Koperasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630