Mon. Jun 23rd, 2025

MERANA CARI KERJA

ByWayan Supadno

Jul 1, 2024

Belakangan ini, banyak berita lulusan S2 UGM Yogyakarta banyak yang menganggur. Ada yang kerja kasar di Australia. Ada lagi berita lulusan S2 UGM Yogyakarta merasa tidak dihargai, minder gajinya kalah dengan lulusan SMK saja.

Saya tidak peduli saat ini dan diprediksi akan makin sulit mencari kerja. Anak – anak saya wajibkan minimal harus lulusan pascasarjana S2. Saya tidak mau tahu apapun alasannya. Harus bisa, semua anak saya.

Itupun masih saya rangsang dan dorong agar pada lanjut pascasarjana S3 (doktor) Dr atau PhD. Jika goal akan saya beri bonus aset bisnis produktif. Misal kebun sawit, sapi atau kolam ikan patin.

Karena di mata saya, pendidikan formal penting. Apalagi pendidikan non formal jauh lebih penting lagi, karena butuh mental kesadaran tinggi untuk membekali diri. Falsafah ini harus dipahami kawula muda.

Belajar untuk punya ilmu, dibahas dan dipraktikkan. Besar harapan saya, agar anak – anak bisa pada lulus pascasarjana S3. Agar jadi pendidik (dosen/peneliti), sekaligus jadi pebisnis. Indonesia, minim figur ini.

Kesemua anak – anak, saya larang melamar kerja kesana kemari. Mereka pada punya bisnis agro. Seperti saya. Punya bisnis sendiri – sendiri. Saya bekali semua wujud kebun sawit. Agar pada meneruskan walaupun belum luas amat.

Agar ada proses menangani problematika lapangan. Saya tidak mau merampas hak anak, dalam belajar mengatasi masalahnya dengan memanjakannya. Misal semua serba ada. Saat kuliah, jika libur tanpa tidur di kebun, SPP tidak saya bayar.

Anaknya adik – adik saya. Ada 4 orang juga sedang kuliah. Selalu saya tekankan berulang kali ” wajib lulusan pascasarjana S2 “. Kesemuanya menyanggupi. Tiada tawar menawar. Harus bisa. Bersyukur, IPK mereka di atas 3,5 semua.

Begitu juga saran saya, tidak bermimpi cari kerja. Harus bisa berwirausaha. Jadi pebisnis atau pengusaha. Tinggal meniru yang ada di sekitarnya. Misal orang tuanya yang jadi petani sawit dan saya petani peternak sapi sekaligus ikan patin.

Selain itu, saya masih punya anak angkat beberapa orang. Beasiswa dari saya, baik biaya hidup bulanan dan SPP nya. Semua saya yang mendanai. Tetap sama doktrinnya, ” harus bisa lanjut lagi hingga lulus pascasarjana S2 “.

Sering saya beri pandangan bahwa kuliah sampai pascasarjana sangat penting. Asal kita bermutu, banyak lembaga yang siap memberi beasiswa. Baik lembaga dalam negeri maupun luar negeri. Sekali lagi, banyak sekali sumber beasiswa. Asal kita bermutu.

Sekali lagi, banyak sekali donatur beasiswa. Sungguh sangat sayang sekali jika kesempatan emas membekali diri dengan iptek ” cara gratisan ” ini, jika tidak diberdayakan. Ingat, mustika terindah dalam diri kita budi pekerti dan ilmu pengetahuan.

Manfaatnya sangat banyak, sepanjang hayat dikandung badan. Apalagi jika jadi pengusaha/entrepreneur., akan sangat besar sekali beda majunya bisnis dibanding non berpendidikan tinggi. Itulah sebabnya, saya tiada henti membekali diri dengan ilmu.

Empiris banyak sahabat pebisnis, yang lulusan pascasarjana cepat sekali meroketnya dalam mengelola bisnisnya sendiri. Ini kawula muda harus menyadari sedini mungkin. Untuk itu tetaplah semangat belajar hingga setinggi mungkin.

Konkretnya bisnis, sawit umur 7 tahun luas 5 hektar saja. Setara Rp 600 jutaan. Laba bersih sekitaran Rp 10 sd Rp 15 jutaan/bulan. Karena yang mengelola alumni pascasarjana, ekspansinya akan cepat sekali, apalagi jika integrasi dengan sapi laba akan makin banyak. Ngapain, merana cari kerja ?

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *