Sat. Jun 28th, 2025

ANDAI SAYA PRABOWO

ByWayan Supadno

Jun 27, 2024

Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki riwayat yang terekam baik di memori para prajurit TNI, yang dikenal memiliki karakter disiplin, tegas dan jelas kerasnya. Jiwa entrepreneurship tinggi.

Dalam kampanye dan bukunya juga terekam di dunia maya jelas niat baiknya untuk Indonesia. Tapi faktanya para pemimpin kita banyak yang nakal. Bukan jadi suri tauladan, yang dirindukan rakyatnya.

Andai saya jadi Prabowo, saat dilantik kesempatan pertama. Saya siapkan tali sapi. Untuk dirinya jika terlibat korupsi, kolusi dan judi online. Maka siap digantung di depan Istana Negara. Agar dunia tahu semua.

Sikap keteladanan berani pasang badan jika berbuat salah fatal, saat ini sikap itu sangat dibutuhkan negara Indonesia. Krisis kepercayaan kepada para pemimpin mulai melanda. Harus disegarkan mental semangat berbangsa.

Contoh, sungguh sangat ironis jika ada dugaan 1.000 Anggota DPR – DPRD terlibat judi online. Jika anggota TNI terlibat judi Online, Panglima TNI mengancam akan memecat. Bagaimana kalau Anggota DPR – DPRD benar judi online ?

Contoh lain, ada korupsi Rp 300 triliun di tambang timah. Korupsi dan pinjol di Indofarma. Banyak korupsi mantan Mentan SYL dan Oknum Kepala Daerah. Saat angka stunting masih 21,6% tanda kurang gizi dan miskin. Apa langkah preventif anti koruptifnya ?

Jika Prabowo sebagai Kepala Negara, tegas berani membawa tali ikat sapi. Akan buat dirinya jika berbuat jahat kepada negaranya. Maka ini jadi ikon kebangkitan Indonesia akan terbebas dari korupsi.

Niscaya pejabat lainnya yang pasti semua di bawah jajarannya. Akan sadar dan mikir 1.000 kali jika mau durhaka kepada Ibu Pertiwi. Makin cinta NKRI ini. Sudah terlalu banyak energi kita terkuras karena korupsi.

Kembali ke Laptop, soal pangan.

Impor pangan kita minimal Rp 330 triliun/tahun. Setara dengan omzet 5,5 juta KK petani jika petani butuh omzet Rp 60 juta/tahun. Artinya rezeki 5,5 juta petani telah direbut oleh petani luar negeri dan importir.

Khusus impor beras 5 juta ton tahun 2024. Setara Rp 50 triliun. Impor sapi hidup dan daging sapi kerbau setara 2,5 juta ekor/tahun, senilai Rp 48 triliun/tahun. Ini bisa ditiadakan jika mau cetak sawah 5 juta hektar dan impor sapi indukan 6 juta ekor.

Cetak sawah 5 juta hektar setara Rp 200 triliun, indeks Rp 40 juta/hektar. Impor sapi betina 6 juta ekor setara Rp 100 triliun, indeks Rp 16 juta/ekor. Apa iya kita tidak mampu ? Padahal bansos dan subsidi saja bisa di atas Rp 400 triliun/tahun.

Jika APBN tidak mumpuni masih banyak cara lain yang edukatif. Misal menggandeng para investor. Lalu dirangsang dengan infrastruktur atau bunga bank lunak atau cara lainnya. Banyak jalan menuju Roma. Banyak solusi dalam upaya berbuat baik.

Jika itu terwujud, maka akan tercipta lapangan kerja besar – besaran di pedesaan. Akan swasembada beras dan sapi. Karena 6 juta indukan anaknya 5 juta jantan betina, jantan saja 2,5 juta ekor/tahun setara yang kita impor. Akan terbangun mental mandiri inovatif pada rakyat kita.

Sekali lagi, Negeri ini butuh suri tauladan nyata. Bukan yang omon – omon saja. Majulah bangsa kita karena kita. Petani muda kita usia 15 – 24 tahun hanya 1,24% (BPS). Pertanda kita harus mawas diri apa sebab dan solusinya. Demi kepastian pangan di masa depan.

Salam Mandiri 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *