Mon. Jun 23rd, 2025

Ekonometrika, sebuah ilmu memanfaatkan matematika dan statistik untuk kepentingan ekonomi dengan dasar analisa data empirik. Untuk membuat kesimpulan gejalanya. Sehingga bisa diprediksi dan diantisipasi apa yang akan terjadi.

Jika berpedoman ekonometrika maka diprediksi jumlah penduduk kita tahun 2030 sebanyak 300 juta jiwa. Karena data BPS Mei 2024 sebanyak 279,58 juta dan pertumbuhan penduduk 1,13%/tahun atau minimal 3 juta/tahun (BPS).

Dengan data empirik sehingga jumlah kebutuhan beras tahun 2030 bisa diprediksi. Bahwa produktivitasnya 2,56 ton/ha, asupan selama ini 117 kg/kapita (BPS). Maka kebutuhan beras 300 juta jiwa x 117 kg/kapita = 35,10 juta ton/tahun.

Data empirik juga bahwa produktivitas beras selama ini 2,56 ton/ha (BPS). Sehingga juga bisa dikumpulkan bahwa tahun 2030 dibutuhkan luas tanam padi wajib 35,1 juta ton : 2,56 ton/ha = 13,71 juta hektar. Padahal sawah kita luasnya hanya tinggal 7,1 juta hektar (BPS).

Karena selama ini baru IP 150 atau dari luas sawah yang ada hanya bisa tanam sekali plus sekali lagi yang 50% nya. Atau data BPS luas tanam padi hanya 10,6 juta hektar. Ini akibat bendungan yang 63 lokasi belum dibangun irigasi teknisnya.

Jika dipaksakan harus tanam padi 2 kali dari luas sawah 7,1 juta hektar. Maka akan makin banyak impor palawija, cabe dan horti sayur lainnya. Karena berebut lahan sawah antara padi dan tanaman sela musiman lainnya. Ini tidak baik.

Ibaratnya, meja ukuran 1 x 2 meter. Tapi taplaknya hanya 1 x 1,5 meter. Padahal maunya tertutup semua. Mustahil. Jika ditarik ke kanan, maka bagian kiri tidak tertutup taplak. Begitu juga sebaliknya. Itulah ilustrasi luas lahan dan kebutuhan pangan kita.

Solusi bijak logisnya harus cetak sawah minimal 5 juta hektar lagi. Secepat mungkin. Jika tidak maka tidak perlu heran jika impor makin banyak lagi. Padahal ke depan impor beras makin sulit lagi. Karena semua negara dapat masalah perubahan iklim.

Lalu, apa solusinya agar bisa cetak sawah 5 juta hektar secepatnya kelar ?

Ada sebuah petuah bijak. Jika pekerjaan kecil, maka lakukan sendiri pada kesempatan pertama dengan kesadaran tanpa melibatkan siapapun juga. Jika pekerjaan besar, maka kerjakan dengan banyak pihak melalui sinergitas.

Jika pekerjaan jangka panjang, maka kerjakan bersama anak cucu calon penerusnya. Jika calon penerus tanpa dilibatkan maka sama artinya tidak mau berkelanjutan generasinya. Artinya ancaman fatal akan tiba, tiada estafetnya.

Jika pekerjaan itu melibatkan banyak disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan. Maka libatkan banyak pihak yang ahli di bidangnya dan yang sering melakukan di lapangan hingga refleks lalu terampil punya pengalaman dinamikanya.

Begitu juga cetak sawah 5 juta hektar. Hendaknya dikerjakan oleh banyak pihak secara sinergitas dan melibatkan kaum muda yang akan meneruskan. Hal mutlak harus melibatkan yang sudah berpengalaman jatuh bangun cetak sawah.

Jangan sampai. Ibarat memesan baju dengan membawa kain sutra mewah mahal. Rencana mau dipakai acara penting jangka panjang. Jangan sampai pesan ke Bidan. Harus ke Penjahit berpengalaman. Agar tidak salah menggunting kain sutra, lalu sia – sia, tidak jadi baju. Hanya jadi ” bahan ejekan “. Malu. Ehm !

Agar penjahitnya semangat, berikan laba sehat. Libatkan sejak perencanaannya. Agar pas dana dan waktu lama kerjanya. Jangan sampai ngarang – ngarang, akhirnya tiada penjahit yang minat. Adapun penjahit peminat, tapi penjahit asal – asalan. Hasilnya non fungsional lazimnya.

Misal konkretnya, siapa saja boleh cetak sawah di lahannya. Dengan anggaran Rp 40 juta/ha dana APBN. Untuk infrastruktur jalan, bendungan dan irigasi air agar pasti bisa 3 kali tanam. Sawah tiada kan alih fungsi selamanya. Kalaupun habis itu dijual ke petani padi akan pada semangat.

Petani bisa punya sawah 3 ha/KK agar dapat laba minimal Rp 100 juta/tahun. Bisa melalui angsur KUR Bank. Jadilah petani sejahtera siap swasembada beras, Indonesia maju 2045. Bukan lagi seperti saat ini hanya 0,3 ha/KK, itupun ada 16,8 juta KK petani.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *