Mon. Jun 23rd, 2025

Beberapa hari ini, saya kedatangan tamu di Kebun dan Kandang Sapi. Pusat Hilirisasi Inovasi Ekonomi Sirkular, Nol Limbah di Pangkalan Bun Kalteng. Selalu, tamu pada ekspresi menyenangkan.

Apalagi saat melihat ada sapi remaja datang 6 truk sedang dibongkar, ada 3 ekor sapi beranak dalam sehari dan melihat ratusan ekor sapiku pada bunting. Nampak wajah bahagia sekali.

Pada menyempatkan main – main mengganggu pedet anak sapi jumlah puluhan ekor. Penuh antusias. Lucu sekali. Saya maklum sekali, karena beliau 8 tahun pendidikan pascasarjana di Jepang.

Kenapa di Indonesia tidak banyak yang usaha breeding (membiakkan) sapi seperti ini ya, di tengah kebun ada kolam ikan dan sapi. Apalagi saat lihat kolam ikan patinku. Asyik sekali.

Makin aneh lagi. Geleng – geleng kepala. Saat saya ajak keliling kebun. Tahu persis nampak jelas bekas lahan tandus galian tambang pasir silika, emas ilegal puyak. Saya dibilang, Gila ! Hehehe.

Karena saya ubah jadi hijau lestari asri kebun sawit, alpukat, rumput gama umami dan durian. Di samping kandang sapi. Bekas lahan tandus. Terlihat juga oleh mereka banyak masyarakat kerja di usaha saya tersebut.

Yaaah, setidaknya lebih dari 100 orang tidak perlu merantau ke luar negeri hanya untuk mencari kerja. Sangat saya syukuri. Apalagi masyarakat

Pangkalan Bun sangat baik ramah. Aman dan nyaman.

Indikatornya, sejak saya datang tahun 2012 hingga saat ini belum pernah ada maling atau kejahatan lainnya. Sekalipun ratusan ekor sapi, kendaraan bermotor di tengah sawit. Tanpa satpam (security).

Ditanya cara menyuburkan lahan. Kotoran limbah sapi feses dan urine. Disemprot biang mikroba Bio Extrim dan hormonal Hormax formula saya sendiri. Dihampar di lahan lalu 10 hari berikutnya ditanam rumput Gama Umami inovasi UGM.

Kalau pada sawit, alpukat dan durian. Habis ditanam pada pangkal ditaruh 30 kg feses urine sapi yang disemprot Bio Extrim dan Hormax. Lalu ditimbun tanah lapisan atas. Agar anaerob, mikroba cepat berbiak massal di perakaran.

Prinsip membuat atau cipta kondisi deposit hara untuk kebutuhan konsumsi tanaman jangka panjang. Agar ada kepastian neraca hara, hormonal dan biopestisida yang berbiak. Bersinergis dengan tanaman budidaya.

Terpenting ada bahan organik, media biak mikroba agar berbiak jadi pengganti urea yaitu Azospirillum, Azotobacter, Rhizobium. Pengganti SP36 dan KCl. Pseudomonas, Bacillus. Sebagai biopestisida Trichoderma.

Sehingga terjabarkan konsep bisnis agro inovatif sirkular nol limbah. Karena limbah ternak sapi untuk pupuk kebun dan limbah kebun untuk pakan ternak. Saling butuh hingga nol. Bahkan kekurangan. Makin banyak limbah, makin berkah, karena bermanfaat.

Ilmu hikmahnya, saya dibilang ” Gila ” bukan masalah. Yang penting nyatane dan endingnya. Lahan tandus pun bisa kembali sehat subur produktif jangka panjang, cipta lapangan kerja. Bagi masyarakat sekitar. Agar hidup bermanfaat nyata.

Percuma punya lahan subur jika tidak produktif, justru jadi sumber pengeluaran, pajak misalnya. Kata petuah bijak di dalam sebuah buku ” Emas berlian sekalipun, akan makin bermakna jika digosok dan disematkan pada saat dan tempat yang pas, apalagi lainnya “.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *