Mon. Jun 23rd, 2025

EKONOMI KERAKYATAN

ByWayan Supadno

Feb 26, 2024

Prinsip ekonomi kerakyatan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi mikro skala keluarga secara kolektif sinergitas sehingga bisa tumbuh bersama yang meminimalkan terbentuknya kesenjangan ekonomi (rasio gini). Meminimalkan kecemburuan sosial.

Manifestasi ekonomi kerakyatan banyak sekali. Di antaranya koperasi, gotong royong, plasma inti, borongan dan lainnya. Secara teori memang teramat indah karena tumbuh bersama, yang kuat mengangkat yang lemah, yang maju terdepan menuntun yang tertinggal dan lainnya.

Agar kawula muda bisa memetik ilmu hikmahnya jadi bahan pembelajaran untuk direplikasikan ke dirinya. Ini sangat penting. Sehingga terbangun pola pikir cara membangun ekonomi masyarakat melalui partisipasi kolektif optimal. Akan saya urai kisah nyata lapangan di bawah ini.

Di Banyuwangi Selatan, Bapak Sujarwo seorang sahabat dituakan komunitas Hindu Jawa 1.400-an keluarga. Usahanya padi, jagung, buah naga, jeruk dan ternak sapi. Mendirikan ” Ekonomi Gotong Royong “. Yang aktif membangun ekonomi bersama awalnya 350 keluarga, jadi lebih 700 keluarga.

Berawal sepakat menabung bersama Rp 100.000/bulan/keluarga. Setelah 4 tahun mau dibagi lagi, tanpa bunga. Ternyata terkumpul banyak. Dana boleh dipinjam bunga bagi hasil sekitar 12%/tahun seperti bank. Produktif, laba Rp 640 jutaan tahun lalu. Tahun ini bisa Rp 1,4 miliar.

Manajemennya terbuka siapa saja boleh tahu cashflownya. Secara rutin berkala kumpul membahasnya. Laba tersebut jadi sawah, balai diklat dan sapi. Milik bersama. Luar biasa. Kuncinya kesadaran bersama, saling percaya dan komandannya punya leadership.

Di Kandis Riau. Tahun 1996, pertama kali saya datang mau beli kaplingan plasma yang tidak kerasan. Untuk orang tua saya. Ribuan keluarga, indeks 2 hektar sawit dan 0,5 ha pekarangan tanaman pangan. Kredit bank. Saat ini mandiri makmur sejahtera hampir merata.

Selain sebagai plasma dari inti milik perusahaan pembina, juga mendirikan koperasi. Sangat bermanfaat. Yang awalnya hanya 2,5 ha/keluarga saat ini banyak yang punya puluhan hektar dan sapi. Akhirnya nampak tumbuh bersama. Minim kesenjangan ekonominya.

Di Pangkalan Bun Kalteng. Saya bersama 21 keluarga petani, 3 tahun silam mendirikan koperasi. Usahanya jual beli buah sawit agar dapat harga terbaik dari pabrik, maka jumlah harus banyak, solusinya kolektif. Lumayan juga, tahun 2023 laba terkumpul Rp 187 juta. Sangat bermanfaat.

Selain itu, dalam usaha saya BJA Farm. Saya menerapkan maju bersama. Saya selaku pemilik, punya prinsip filosofi tidak mau maju dan kaya sendirian jika dapat kesempatan itu. Yang belum punya rumah, saya bantu DP dari KPR rumahnya. Diangsur dari bonus premi kinerja, di luar gaji pokoknya.

Sumber pendapatan sampingan ” side passive income ” agar ada jaminan masa depan mereka, karyawan saya. Syaratnya setia tanpa cela minimal 5 tahun. Dapat kebun 2 ha/orang, tahun 2024 ini realisasi 12 hektar untuk 6 keluarga. Bagi tugas, bagi rezeki. Maju bersama, karena kebersamaan.

Menjabarkan ekonomi kerakyatan dalam kehidupan nyata, agar ada manfaatnya yang bisa dirasakan. Non banyak wacana. Kadang kita melihat Indonesia hanya sisi negatifnya saja, tanpa mau jujur ternyata banyak prestasi Indonesia. Koperasi Karyawan PT. Telkomsel, masuk terbaik di dunia, asetnya triliunan.

Salam Bangkit 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *