Mon. Jun 23rd, 2025

Saya hanyalah Pak Tani, salah satu usahanya ternak sapi. Tahun 2018 mengawali ternak sapi, sebab tidak mau jadi ” Mesin ATM ” karena berlangganan pupuk kandang sapi. Agar kebun makin subur, juga kompetitif.

Awalnya 3 ekor, lalu saya tambah 70 ekor untuk riset potensi feses dan urine/ekor/tahunnya. Saat ini syukur 700 an ekor. Sedang mengembangkan lagi, membangun kandang kapasitas 1.100 ekor sapi. Full integrasi dengan kebun.

Sekalipun banyak peternak dapat bansos sapi bakalan betina dara. Anggaran aspirasi Anggota DPR RI yang habisnya triliunan per tahun. Tapi punya saya nol tanpa bansos subsidi APBN. Tanpa KUR Bank, mandiri saja.

Andaikan ada Ludruk atau Ketoprak, lalu saya diminta ide gagasan solutifnya untuk kebaikan masa depan bangsa. Maka saya akan mereplikasikan apa yang sudah saya lakukan selama ini.

Agar 1 juta lagi, Wayan Supadno/Pak Tani. Sapi tambah 700 ekor x 1 juta, tiada impor dan stunting. Pengangguran terserap 100 orang x 1 juta, tiada pengangguran dan TKI. Banyak dampaknya, pajak, lahan produktif dan lainnya.

Replikasi kandang baru kapasitas 1.000 ekor/desa ada 5.000 desa. Caranya ?

1. Anggaran 1.000 sapi indukan dan kandang Rp 50 miliar, jika dengan lahan hijauan inovasi Gama Umami dari UGM. Total 5.000 lokasi x Rp 50 miliar = Rp 250 triliun. Stimulus Bank, bunga 6%/tahun ditanggung APBN. Setara Rp 15 triliun. Dana parkir di bank Rp 8.600 triliun tabungan masyarakat (Presiden Jokowi).

2. Yang mengelola para anak muda Sarjana Peternakan, Sarjana Agronomi dan Dokter Hewan beserta masyarakat. Sehingga terbangun mental entrepreneurship inovatif dan kecerdasan lapangan. Ribuan orang yang diwisuda per tahunnya.

3. Lokasi di daerah yang lahannya masih luas subur dan banyak limbah pabrik sawit. Bungkil dan solid, pakan sapi super murah mutu tinggi, misal di Kalimantan ada ratusan pabrik kelapa sawit. Agar feses urine langsung terjual dibangunkan kebun buah tropis pasar global.

Caranya ?

1. Para Ahli/Pakar Idealis dilibatkan dalam konsep pada pra keputusan makro kebijakan iklim usaha. Agar para Kawula Muda bergairah jadi pelaku usaha nyata lapangan, partisipan membangun bangsanya.

2. Praktisi Inovatif kaya empirik berjiwa pengusaha juga dilibatkan. Diminta ikut memikirkan dan mewujudkan. Agar jadi ” Mentor Lapangan “, baik strategi dan taktiknya. Agar tidak lelah karena kalah.

3. Diadakan ” Gelar Ilmiah, Debat Pendapat “. Kajian telaah staf ahli. Agar keputusan berbasiskan ilpengtek inovasi. Eksekusi dan dijalankan, kontrol cost & benefitnya, terukur batas waktu. Hanya bukti yang mengalahkan ribuan teori.

Salam 
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *