Tiap kali saya kenalan dengan orang yang kaya inspirasi pada kisah hidupnya. Misal dari kecil usahanya ditekuni hingga besar lalu menggurita integratif yang pada akhirnya bisa mengkaryakan orang lain hingga puluhan ribu orang. Anggaran buat gajian saja di atas Rp 100 miliar/bulan. Konglomerat.

Yang selalu saya tanyakan adalah filosofi hidupnya, terutama motivasi dan prinsip – prinsip menjalankan usaha. Selain itu, juga selalu saya tanya proses bangkit ketemu jalannya hingga aset bisnis produktifnya spontan cepat melambung tinggi. Ini hal sangat penting diketahui kawula muda, startup perintis bisnis.

Insan mapan, selalu menjaga nama baiknya. Itu nomor 1, itu sumber kepercayaan dan kepercayaan adalah modal utama nama baik dalam menjalankan usaha. Tanpa nama baik, yang menjadikan dirinya punya ” Merek Perorangan ” maka mustahil bisa tumbuh pesat usahanya.

Falsafah kedua, motivasi bisnisnya bukan sekedar agar kaya raya. Tapi daya manfaatnya bagi banyak orang dan bangsanya karena pajaknya untuk APBN. Konkretnya, saat ditanya paling dipikirkan jika ada masalah serius adalah kasihan dengan banyaknya karyawan yang kerja di perusahaannya.

Lalu bagaimana prosesnya dulu, saat alih status dari kaya biasa bisa berubah jadi konglomerat ?

1. Umumnya karena dapat kesempatan dipercaya dan kepercayaan tersebut digenggam erat seamanah mungkin. Agar terus dipercaya, sehingga tanpa perlu lama – lama bisa transaksi besar rutin. Omzet besar. Laba besar. Itu dijadikan modal usaha dan investasi lanjutannya.

Contoh ;

Karena biasa ekspor kayu olahan di jaman dulu. Dipasarkan seoptimal mungkin hingga melampaui kapasitasnya. Saat ada pesanan jumlah besar jangka panjang yang bersifat kontrak itulah. Dijadikan kesempatan emas. Terima dana tanda jadi duluan atau bahkan bisa dana duluan total. Atau sebaliknya dipercaya pemilik kayu, bayar belakangan.

Karena biasa impor sapi dan daging jumlah besar dan rutin. Akhirnya dipercaya boleh dibayar mundur hingga sebulan, sekalipun nilai transaksinya puluhan miliar. Pemilik sapi dan daging butuh kepastian pasar yang setia dan butuh tim pemasar yang mumpuni bisa skala besar rutin jangka panjang.

Karena biasa ekspor minyak mentah sawit (CPO). Saatnya datang pesanan kontrak jumlah besar jangka panjang skala jutaan ton per tahun. Lalu dikondisikan agar aman jatah laba berkat kerja keras memasarkan CPO tersebut. Akhirnya habis kontrak transaksi triliunan rupiah. Tentu dapat laba besar sekali. Labanya dijadikan modal investasi pabrik atau kebun sawit, misalnya.

2. Umumnya hebat dalam memilih orang – orang hebat alumni kampus – kampus hebat. ” Dijadikan Tim Pemikir Sukses Bisnisnya “. Membentuk manajemen yang hebat yang sistematis sehingga tanpa banyak terlibat dalam teknis detail bisnis rutinnya. Berani mendelegasikan parsial haknya kepada pihak lain yang dipercaya.

Contoh ;

Tiada perlu sibuk ikutan ngurus bisnis rutinnya. Beli lahan cukup diwakilkan untuk tahu batas – batasnya. Untuk legalitasnya, cukup dipercayakan kepada tim profesional notaris. Untuk membuat kajian bisnis, cukup para tim ahlinya. Bahkan mengontrol dana cukup dengan akuntan publik yang dipercaya.

Sehingga tidak perlu heran jika tidak sibuk. Yang sibuk justru manajemen dan pihak profesional eksternal yang dipercaya. Misal notaris, perpajakan, pengadaan tenaga pelaksana harian dan lainnya. Bahkan saat membuka usaha baru atau kantor cabang tanpa ikutan muncul.

Kesimpulannya ;

1. Membangun ” Merek Perorangan ” senantiasa konsisten melalui proses transaksi dan interaksi dengan pihak lain. Sangat disadari jika tanpa bisa dipercaya otomatis tanpa punya masa depan bisnisnya. Bisnis, sumber kekuatannya karena jiwa humanisnya peduli dengan karyawannya.

2. Leadership, skill hal satu ini sangat penting. Selalu punya falsafah siapapun dibawahnya, setinggi apapun latar belakang pendidikan formalnya dan sepintar apapun juga orangnya. Harus bisa dikendalikan dan mutlak wajib loyal total. Jika tidak maka pasti tidak dipakai. Karena inilah ” Tim Pemikir ” agar makin cepat sukses misi bisnisnya.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630