Saya cukup tersenyum saja, ketika ada pihak lain. Karena keterbatasan ilmu pengetahuannya lalu mudah mengatakan bahwa pebisnis motivasinya hanya mencari harta semata. Tidak peduli caranya. Seolah hanya itu.
Bahkan ditambah lagi, jika sudah kaya raya targetnya menjadi penguasa atau cipta kondisi mendudukkan calon penguasa agar jadi penguasa. Lalu mengendalikan para penguasa tersebut. Demi misi bisnisnya.
Konspirasi kepentingan antara pebisnis dan penguasa memang banyak terjadi sejak dulu kala. Terjadi di banyak negara. Hanya saja kadarnya beda antar masa dan wangsanya. Sejak zaman kerajaan di nusantara ini, ada juga.
Contoh ;
Mr X, pelaku bisnis bidang industri pangan. Tahu persis besarnya potensi pasar pangan Indonesia yang berpenduduk 274 juta jiwa. Ini biaya hidup dari pangan ribuan triliun per tahunnya. Inilah pasarnya. Punya data intelijen pasar yang dilakukan oleh ” Tim Ahli ” nya.
Karena punya portofolio lengkap segmentasi target posisinya. Tahu persis kebutuhan bahan baku industrinya demi puasnya pasar yang suka barang impor. Tinggal cari ” Boneka Pejabat ” yang suka dikondisikan jadi pejabat terkendali. Makin sukses bisnisnya.
Mr Y, pebisnis perumahan. Paham betul kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman pada bidang bisnisnya. Agar lancar jaya maka tinggal cipta kondisi mencari ” Boneka Pejabat ” yang bisa didudukkan jadi pejabat dan dikendalikan.
Tinggal mencari lahan murah meriah. Dikondisikan agar bisa alih fungsi lahan. Apalagi kalau bisa ” mengalihkan anggaran dana milik negara ” APBN/APBD ke lahan tersebut jadi infrastruktur. Sekejap kaya raya, terasa indah dunianya.
Mr Z, pebisnis yang banyak kaitannya dengan izin skala besar. Dampak keputusannya sangat besar jangka panjang. Tahu pula, di sana bisa dimainkan dengan cara cantik agar bisnisnya goal cantik. Bila perlu kadang pakai wanita cantik.
Seolah tahu persis bahwa sumber sebab gagalnya manusia ada pada ” Tri Ta “. Yaitu 3 Ta. Tahta, wanita dan harta. Semua saling terkait terikat bersinergi akan menghancurkan sebuah nama besar. Selesai semua urusan, seberat apapun masalahnya. Jika ada Tri Ta.
Ini dituliskan fiktif adanya. Jika ada kisah relatif sama. Hanya kebetulan saja. Kisah kiat jelek ini agar jadi ilmu hikmah kawula muda. Ini sangat penting sekali. Semua ada manfaatnya, tergantung cara pandang dan hipotesa dari analisanya. Agar dipahami dan dihindari.
Bisnis harusnya ;
1. Menambah laba untuk gajian, pengembangan dan lainnya. Dengan cara terhormat agar jadi insan legendaris.
2. Menambah manfaat dari hidupnya bagi orang lain di sekitarnya, menjabarkan amanah dari hidup ini dari Nya. Urip iku urup.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630