Gede Prama, Tokoh Legendaris Indonesia asal Bali. Profesinya penulis, pembicara, motivator dan konsultan manajemen dikenal dunia. Beliau mengatakan bekal hidup bukan sekedar ilmu saja, tapi keterampilan. Harus terampil mempraktikkan ilmunya. Karena keterampilan itulah baru bisa tampil.
Terampil artinya mampu mempraktikkan ilmu teknologi inovasi dengan cekatan, sistematis dan produktif. Itu bisa didapat karena telah berulang kali melakukan kesalahan lalu disempurnakan lagi hingga menjiwai dan refleks. Artinya buah dari seringnya melakukan pekerjaan itu – itu saja makin sempurna, hingga jadi ahlinya.
Misal ;
1. Terampil menulis, pasti punya ilmu yang mau dituangkan dalam tulisannya. Pasti tahu sistematis cara menulisnya. Pasti tahu memilih kata yang mau dirangkai jadi kalimat yang pas dan tepat. Sehingga tulisan – tulisannya berkontribusi membangun merek perorangannya. Menjadi populer manfaat dari karyanya. Dikenang masyarakat luas jangka panjang.
2. Terampil okulasi artinya manusia yang menguasai ilmu agronomi komoditas varietas tertentu. Tahu memilih indukan jadi entres dan seedlingnya. Cekatan dalam menempelkan agar cepat dan tepat kerjanya. Tujuannya dapat bibit adaptif dengan alam setempat dan genjah serta hasilnya diminati oleh pasar.
3. Terampil berbisnis. Ini juga bukan masalah mudah, tidak cukup sekedar punya ilmu teori dan modal banyak saja. Buktinya start up lulusan pascasarjana bangkrut juga banyak, rugi triliunan. Butuh bekal mumpuni dalam berintuisi refleks menangkap peluang bisnis. Kalkulasi logis bisnisnya cepat dalam kajian pra investasi sehingga bisa mengarahkan staf ahlinya.
Leadership nya mumpuni sehingga stafnya lebih tua dan pendidikan lebih tinggi tetap bisa loyal total. Analisa SWOT, STP penetrasi pasar dan lainnya. Daya nalar analisisnya cepat dan tepat. Begitu juga rutinitas berkala mampu mengontrol cash flow dan mengendalikannya. Tiap ekspansi matang pertimbangannya.
4. Terampil memotivasi. Gede Prama, memang hebat nuansanya humanis pola kepemimpinannya. Mumpuni. Bahasanya mudah ditangkap, diterjemahkan di kehidupan nyata bersama masyarakat sekitar. Saya pernah diminta mendampingi acara Seminar Motivasi di Hotel Top Berbintang. Karenanya, disadarkan agar ” tahu diri ” lalu bisa jadi gembala diri sendiri.
Agar mampu terampil jadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Bisa seperti itu, karena sering melakukan hingga terampil. Terampil hidup untuk mengisi yang berarti dalam kehidupan ini. Itu bisa saya resumekan dari apa yang dipaparkan oleh Gede Prama. Begitu juga dalam buku – bukunya yang inspiratif dan edukatif. Hebat.
5. Terampil jadi penembak jitu (sniper). Ini juga bukan soal mudah. Bukan perkara menguasai ilmunya. Bukan karena tingginya pangkat dan jabatan seseorang. Tidak semudah itu dapat predikat penembak jitu. Harus tahu ilmu teorinya, tahu ilmu hikmah dari berulang kali salah lalu disempurnakan lagi pada latihan berikutnya. Hingga goal jadi penembak jitu, karena keterampilannya.
Kesimpulannya, bahwa ilmu agar bermanfaat. Tidak cukup hanya diketahui, dipahami dan dihafal saja. Harus dipraktikkan berulang kali hingga terampil/skill. Jadi ahlinya di bidang tersebut. Keterampilan bisa jadi bekal untuk menjalani kehidupan agar bermanfaat bagi orang – orang di sekitarnya secara nyata. Inilah esensi amanah dari hidup itu. Urip iku urup.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630