Mon. Jun 23rd, 2025

Ekspor CPO migor sudah dibuka 9 hari lalu oleh Presiden Joko Widodo. Tapi faktanya hingga hari ini belum realisasi ekspor sama sekali. Karena ruwet. Korbannya petani. Harga masih Rp 1.700/kg setara biaya produksi. Remis. Tiada laba.

Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor CPO migor berlaku sejak tanggal 23 Mei 2022. Salah satu pertimbangannya ada 17 juta KK yang hidupnya di industri sawit, termasuk 2,6 juta KK petani dengan luas 6,8 juta hektar. Tentu juga agar ada pajak dan devisa masuk ke kas negara.

Jika melihat data 2021 devisa didapat Rp 515 triliun. Setara dengan Rp 43 triliun/bulan atau Rp 1,5 triliun/hari. Pungutan ekspor oleh BPDPKS Rp 71 triliun. Setara Rp 6 triliun/bulan atau Rp 200 miliar/hari. Pajak ekspor (bea keluar) Rp 85 triliun/tahun. Setara Rp 7 triliun/bulan atau 234 miliar/hari. PPN sawit Rp 146 triliun/tahun.

Artinya sejak 23 Mei s/d 31 Mei 2022, betapa banyak kerugian kesempatan pendapatan negara dan keluarga petani sawit. Harga TBS masih Rp 1.700/kg setara biaya produksi petani, akibat tidak bisa diserap oleh PKS, karena tangki masih penuh sekitar 7 juta ton. Semua dirugikan akibat persyaratan penuh ” keruwetan ” ini.

Paling menghantui petani adalah rencana Kementerian Perindustrian mencabut subsidi migor Rp 14.000/liter, mulai 31 Mei 2022. Ini setara Rp 8.000/kg CPO atau TBS Rp 1.700/kg. Petani terancam. Bisa jadi yang selama ini sejahtera jadi rentan miskin bahkan miskin dadakan massal sebanyak jutaan KK.

Sejujurnya, saya pribadi tidak setuju dengan migor curah Rp 14.000/liter. Dengan kemasan sederhana hanya tambah Rp 1.400/liter. Menghindari pengemasan ulang oleh oknum tidak bertanggung jawab. Migor curah setelah dikaji sampai ke pengguna justru lebih boros Rp 2.600/liter. Anggota G20 hanya Indonesia yang ada migor curah.

Anggaran subsidi migor yang maksimal Rp 20 triliun/tahun. Bisa diambil dari pungutan dan pajak ekspor totalnya Rp 156 triliun/tahun. Sehingga saudara kita yang kurang mampu terlebih penjual gorengan bisa ringan bebannya. Karena sawit adalah kita. Sawit adalah Indonesia. Sawit masa depan Indonesia.

Sekalipun biaya ekspor sawit Indonesia berkali lipatnya Malaysia (Statistik Perbandingan Gapki). Sawit harus kita syukuri dan dijaga keberlanjutan. Agar tidak bernasib seperti tebu, kedelai, sapi, tembakau, bawang putih dan lainnya, yang makin besar jumlah impornya.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *