Sejak saya masih kecil, punya Guru Malam, suatu malam memberikan ilmu yang bagi saya sangat bagus. Karena banyak petuah bijaknya sangat besar manfaatnya, hingga saat ini masih ingat selalu. Senjata pamungkas. Dalam bahasa Jawa :
” Kluruko Sak Jerone Endog. “
Artinya kalau mau sesumbar, janganlah dengan bibir, cukup di dalam hati (bathin) saja. Itu kekuatannya teramat dahsyat. Bisa dipakai mana kala sedang susah, jatuh, menderita justru dihina menyakitkan. Bukannya dihibur atau dikuatkan dari derita.
Karena saat masih SD tidak naik kelas 2 kali dan tidak bisa bicara normal gagal berlebihan nyaris bisu. Hingga tak jarang diolok – olok dipanggil Si Bisu. Termasuk salah seorang Guru SMP saya dulu, juga ikutan mengejeki saya. Hingga saya lawan berantem di kelas. Kondisi ini sangat menekan bathin. Malu.
Malam harinya, saya mengadu ke Guru Malamku. Minta diajari cara agar bisa lepas belenggu tidak bisa bicara normal. Keluarlah ajaran hal ” Kluruko Sak Jerone Endog “. Janji sesumbarlah cukup di dalam bathin saja. Sebut Asma Tuhan dengan hormat minta pertolongan.
Dengan kuasa Nya, maka terjadilah yang akan terjadi, kalau kehendak Nya. Apapun berubah sekejap kalau memang karena Nya. Ibaratnya dibendung sekalipun akan ambrol juga. Hanya saja, bagaimana caranya agar Tuhan berpihak sesuai harapan kita. Itu ujar Guru Malamku.
Ternyata benar. Kelas 1 SMA saya bisa bicara normal. Bahkan saat ini jadi cerewet. Juga bisa bicara tegas. Beda jauh dibandingkan saat SD dan SMP, tiap kali dapat tugas jadi pembaca Pancasila atau komandan upacara dan tugas harus bersuara. Jadi masalah besarku. Menangis di hadapan orang banyak.
Pengalaman di atas serasa tidak logis tapi nyata adanya. Sama halnya, saat mau daftar jadi Perwira TNI. Umumnya tidak boleh jika sudah menikah. Tapi faktanya saya juga bisa, saya sudah nikah. Sekali lagi, bagaimana caranya agar Tuhan berpihak kepada mau kita. Agar jadi kenyataan sesuai harapan.
Begitu juga ” menyembunyikan mimpi ” ingin jadi praktisi pertanian inovatif. Agar bisa mengkaryakan banyak orang yang menganggur, memberdayakan lahan terlantar, membayar pajak jumlah besar rutin dan peran lainnya. Ini sesungguhnya bagai mustahil sekali. Saya tahu diri.
Utamanya membuat formula pupuk hayati biang mikroba Bio Extrim dan hormonal/ZPT Hormax. Nyatanya bisa hingga produksi skala besar sudah 13 tahun lamanya. Masih juga beredar luas di masyarakat petani. Termasuk di marketplace banyak yang menjual Bio Extrim dan Hormax. Semua karena Nya.
Sangat saya syukuri punya produk Bio Extrim dan Hormax. Setidaknya sudah terlalu banyak petani yang mengucapkan terima kasih. Karena dianggap sangat bermanfaat baginya. Padahal berawal dari ramuan dengan botol lalu jadi drum dan akhirnya tangki 20.000 liter ada beberapa unit untuk formulasi.
Tiada pernah saya pungkiri, sejujurnya selama ini. Untuk gajian karyawan dan pekerja sekitar 150 orang. Berasal dari laba penjualan Bio Extrim dan Hormax. Karena banyak yang jadi pelanggan setia sejak belasan tahun silam. Inilah sumber passive income nya. Sangat bermanfaat bagi keluarga besar usaha kami.
Berawal dari cara mengaduk dengan paralon di drum 200 literan, lanjut dengan mesin bor listrik yang ditambah seperti baling – baling kapal pada ujungnya. Akhirnya dengan blower mekanis agar homogen karena tangki formulasi 20.000 liter. Sekali lagi, ini semua bukan sekedar karena pintar dampak suka belajar, riset dan langsung praktik.
Tapi jauh dari itu, sesungguhnya dengan rendah hati saya katakan. Ini semua karena kemurahan Nya. Apalagi orang tua bukanlah keluarga pengusaha. Seolah mustahil. Tak kalah penting, juga berkat do’a restu orang tua, soliditas tim pemikir maupun pelaksana.
Yang teramat dahsyat adalah kekuatan dari menyembunyikan mimpi. Tiada banyak berpikir dan berbicara saja, langsung yakin dengan mengayunkan langkah pasti. Hidup, bagai ditugasi atau amanah agar menggali sumur sehingga keluar sumber air bening untuk penghidupan bagi orang banyak di sekitar. Urip iku urup.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630