Sat. Jun 28th, 2025

Empiris.
Arti gramatikal dari judul di atas adalah dampak imbas positif dari pengusaha yang sedang investasi. Kajian ini bersifat ekonomi matriks, narasi dan kalkulasi berdasarkan empirik. Artinya kaji ulang dari kisah nyata, utamanya saya pribadi.

Ini sangat penting dipahami oleh masyarakat luas agar tahu dasar, sebab dan akibat kenapa kita harus membangun manusia entrepreneur. Dalam hal ini saya artikan praktisi/pengusaha/wirausaha/pebisnis.

Pada bulan November 2021, saya mengumpulkan ” Tim Pemikir ” pada usaha saya. Semua sarjana, 7 orang. Saya minta agar dibuat kajian atau telaah staf pada pra investasi. Atau studi fisibilitas usaha. Semua saya minta agar berkontribusi sesuai keahlian sarjananya.

Saya paling tidak suka kalau ada staf tidak mau jemput bola. Tidak mau aktif ambil peran jadi bahan self improvement. Apalagi jika ada yang memberi tugas ke saya agar saya banyak mikir dan bicara. Misal berulang kali mengarahkan dan mengoreksi pekerjaannya.

Ini penting sekali, bagian dari proses transfer skill hal leadership, intuitif, kendali, percepatan daya nalar analisis dan kesimpulan maupun saran dari buah pikir keahlian teknisnya. Karakter dan kapasitas inilah modal utama entrepreneur, agar mereka juga jadi entrepreneur, kelak.

Konkretnya, agar dibuat kajian” Ekonomi Sirkular Nol Limbah ” di lapangan. Sawit kecil di selanya ditanan pisang dan limbah pisang pasca panen batang maupun daunnya jadi pakan sapi. Sawit besar digembalakan sapi agar limbah sapi jadi pupuk. Gulma dan limbah sawit jadi pakan sapi.

Multiplier effect nya banyak sekali ;

1. Serapan pengangguran jadi produktif. Karena beban pekerjaannya makin banyak, maka berdampak makin banyak pekerja terlibat. Baik langsung, maupun borongan. Otomatis jadi mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat sekitar. Masyarakat pada sibuk produktif bersinergis. Tidak lagi jadi beban lainnya, seperti saat menganggur.

2. Lokomotif perekonomian masyarakat. Anggap panen pisang 400 tandan/hari atau setahun 140.000 tandan. Harga pokok produksi (HPP) Rp 40.000/tandan, maka dana beredar ke masyarakat 140.000 tandan x Rp 40.000 = Rp 5,6 miliar/tahun. Akan menghidupi toko warung dan lainnya, rantai berikutnya.

3. Memasok pangan. Karena pisang, sawit dan sapi adalah bagian dari pangan masyarakat agar sehat, tidak stunting kerdil kurang gizi. Dengan adanya kontribusi dari hasil panenan di kebun saya tersebut. Tidak perlu banyak impor atau jika berlebih justru bisa diekspor. Ini dampak nyata, kegiatan nyata. Pangan cukup, bermutu dan tanpa menguras devisa.

4. Mengaktifkan lahan terlantar secara intensif jadi produktif. Ini hal sangat penting. Agar apresiasi lahan bernilai transaksi omzet makin besar lagi dibandingkan non integrasi inovatif. Non ekonomi sirkular. Apalagi jika dibandingkan masih jadi lahan tidur terlantar puluhan tahun akibat pembalakan. Dampaknya makin kompetitif.

5. Serapan inovasi, dana perbankan dan lainnya. Dengan adanya investasi sehingga butuh alat berat Excavator milik masyarakat sekitar yang umumnya leasing memakai dana bank. Jadilah dana bank tabungan masyarakat juga produktif. Begitu juga bibit pisang inovasi kultur jaringan. Dampaknya hasil riset peneliti tidak lagi di lemari saja, tapi terkomersialisasikan.

Tentu masih banyak lagi dampak positifnya. Misal transfer ilmu teknologi inovasi ke masyarakat. Karena ada di depan kelopak mata tinggal ATP (amati, tiru, plek) atau ATM (amati, tiru, modifikasi). Akan tereplikasi profesi pencipta lapangan kerja makin massal lagi. Bangsa ini cepat maju. Karena inovasi global, indeksnya naik.

Begitu juga pajak tercipta dari motor dipakai dan lainnya. Juga potensi devisa tercipta, untuk impor produk teknologi tinggi. Agar kompleksitas ekonomi makin tinggi. Jadilah bangsa Indonesia jaya akibat dari besarnya partisipasi pemiliknya, rakyatnya terberdayakan oleh kesadarannya sendiri dari rangsangan iklim usaha.

Ini semua akan bisa terwujud dengan cepat jika iklim usaha, yang merupakan bagian dari kewajiban pemerintah konsisten dijalankan. Agar terangsang investasi dan ekspansi. Tak ubahnya di banyak negara lain yang begitu pesat majunya. Atau sesuai amanah Lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwa raganya.

Andaikan ada 2 juta lagi, sekaliber Wayan Supadno/Pak Tani ?

Maka akan menyerap pengangguran 2 juta x 150 orang pengangguran = 300 juta orang pengangguran jadi produktif membangun keluarga dan negerinya sendiri. Indahnya NKRI ini, dibangun oleh rakyatnya sendiri dengan massal.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *