Sejak tahun 2009 (pasca bangkrut). Atau selama 13 tahun terakhir ini, saya fokus bertani, lanjut 3 tahun integrasi dengan ternak sapi. Termasuk formulasi dan produksi pupuk hayati, hormon (Bio Extrim, Hormax).
Menanam singkong, cabe dan cetak sawah 21 ha di Jonggol Bogor Timur dari lahan sewa. Begitu berhasil. Langsung suka berbagi pengalaman cara saya bertani maupun ternak sapi. Serta cara mengubah limbah jadi berkah.
Memotivasi lewat TVRI Nasional, Radar TV, Trans TV, media masa terakhir lewat media sosial. Termasuk dari kampus ke kampus dan puslit. Hingga saat ini. Maupun ke komunitas anak muda ataupun secara khusus ke calon-calon investor.
Dinamis sekali. Suka duka datang silih berganti. Awalnya tidak jarang saya dapat predikat “Gila”. Katanya, Hari gini jadi Petani. Ada lagi yang komentar ekstrim, dianggap saya menjerumuskan anak muda jadi miskin. Hehe.
Saya telah membuktikan jadi petani itu menjanjikan, apalagi jika integrasi dengan ternak. Makin semangat. Kadang hati panas, dianggap mengajak jadi miskin. Tanpa sadar beli juga mobil Jeep Rubicon, LC Prado dan Mercy. Non kredit. Sebagai bukti. Hehe.
Sisi lain. Ada haru juga tiap ke daerah sering dapat layanan ekstra mengharukan dijemput banyak sesama petani. Sudah sering dapat kiriman paket pakaian, makanan dan karya petani. Ucapan terima kasih dari mereka yang mengaku telah berhasil, katanya berkat jadi murid saya.
Sisi lain lagi. Ada yang kliping artikel singkat saya jadi buku. Ada juga yang di internet. Banyak juga video-video saya nuansa edukasi motivasi inovasi jadi bahan pengisi channel youtube maupun Tik Tok sahabat saya.
Yang paling membanggakan dan patut saya syukuri. Sesuai target saya yaitu terlahir banyak praktisi baru dengan ragam latar belakang. Yang kaya, tambah atau alih profesi hingga yang pemula sukses jadi petani peternak inovatif.
Bahkan ada yang ibaratnya baru kemaren sore bukan siapa-siapa tapi saat ini telah jadi idola siapa saja karena menciptakan lapangan kerja ratusan KK maupun plasmanya. Omzetnya miliaran/bulannya. Aset usahanya dievaluasi ratusan miliar. Padahal 5 tahun lalu startnya.
Ada lagi, Direksi Pabrik Pupuk PT Petrokimia Gresik, Alumni ITS Surabaya. Sekitar 2 tahun lalu tiap malam telpon, mengajak diskusi hal sapi dan kebun. Sekarang sukses kebun dan sapi banyak dan mengkaryakan masyarakat.
Selain itu juga jual pupuk organik limbah sapinya. Lahan di Bali kembali disehatkan dan disuburkan secara alami. Hebat. Selamat Bapak Ketut Rusnaya di Tabanan Bali, Direksi PT Petrokimia Gresik jadi Petani Peternak Inovatif.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630