Mon. Jun 23rd, 2025

Seseorang butuh barang tertentu bahkan dana jumlah tertentu cukup banyak ke pihak lain. Spontan langsung disanggupi sesuai permintaannya. Itu terjadi karena saling ” bisa dipercaya “. Pola itu terjadi berulang kali, tahunan lamanya.

Sekalipun tanpa banyak perjanjian tertuang secara tertulis di atas materai dan di hadapan pejabat notaris. Ini menandakan betapa jauh lebih berharga ” ucapan lisan manusia ” dibandingkan legal formal sekalipun. Ini esensinya.

Artinya kalau kampusnya ingin alumninya jadi pengusaha semua. Harus membangun karakter/mental/moral/antusiasme jadi utama. Barulah kapasitas pola pikir/akademik/iptek inovasi. Dua hal di atas adalah pondasi pertama utama yang harus dibangun.

Ilustrasi di atas adalah apa yang lazim terjadi di masyarakat dunia usaha. Itulah jawaban saya atas permintaan saran dari kampus hebat yang punya target dominan mau memberdayakan anak muda jadi pengusaha. Alumninya diharap agar jadi pengusaha semua.

Dianggap akan jadi solusi konkret terhadap beragam masalah yang terjadi di negeri ini. Di antaranya pengangguran, kemiskinan, kurus kurang gizi ( stunting ), kesenjangan sosial (rasio gini), banyaknya impor barang maupun investor/pengusaha (PMA), lahan tidur dan lainnya.

Karena kalau punya target agar alumninya jadi pengusaha. Sama artinya punya target agar semua mahasiswanya kelak jadi ” simpul/bonggol/tokoh ” nya di dunia usaha. Lokomotif perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Ini bukan hal mudah. Sulit sekali.

Tapi bisa, asal ada niat dan kemauan keras dari kampus, dosen, mentor dan mahasiswanya bersinergi konkret. Karena banyak pengusaha sukses hingga jadi konglomerat puluhan ribu karyawannya tanpa berbekal pendidikan di kampus. Apalagi yang fokus dibentuk oleh kampus.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *