Sun. Jun 22nd, 2025

Tadi pagi saya diminta jadi salah satu narasumber webinar di salah satu Kampus, topiknya “Peternakan Inovatif Integrasi Kebun”. Sekalipun pesertanya tidak banyak tapi menyenangkan sekali.

Yang menyenangkan pada sesi diskusi, ada peserta bertanya. Tentu saya jawab dengan penjelasan apa adanya. Karena memang saya bisanya bicara atas dasar pengalaman pribadi plus literasi yang pernah saya pahami. Di antaranya ;

1. Selama ini pakan sapinya apa saja dan didapat dari mana?

Jawaban saya ;
Selama ini pakan saya beli dari pabrik kelapa sawit yang berdiri tidak jauh dari kampus anda. Hanya berjarak 13 km saja. Wujudnya solid dan bungkil sawit. Limbah pabrik sawit. Itupun komposisinya sudah sesuai SNI.

Selain itu, saya menanam di samping kandang hijauan makan ternak (HMT) hasil riset para ahli kita. Di antaranya Zanzibar, Gama Umami (UGM) dan Pakchong. Bisa 700 ton/ha/tahun padahal tidak lebih dari Rp 50 juta/ha/tahun atau Rp 70/kg nya.

2. Selama ini menjual sapinya, kemana saja kok bisa sebanyak itu dalam sebulan?

Jawabannya ;
Sebagian saya jual ke jagal (RPH) termasuk di wilayah kabupaten anda. Karena di sana banyak kebun dan pabrik sawit maka pangsa pasar sapi juga banyak. Sekalipun tidak nampak ramai tapi data penduduknya banyak.

Itu karena tempat tinggalnya banyak yang di tengah kebun maupun sekitar pabrik sawit. Artinya pakan dan pasar adanya di kabupaten anda. Begitu juga hamparan sawit di kabupaten anda yang luas sesungguhnya potensi luar biasa hebatnya.

Hanya mau atau tidak bersinergi. Mungkin harga pokok produksi (HPP) nya bisa semakin rendah lagi dibandingkan peternakan saya. Jika ada campur tangan Pemda dan Kampus agar limbahnya PKS digratiskan untuk peternak sekitar. Sehingga indeks kompleksitas ekonominya tinggi.

3. Apakah tidak berdampak negatif pada sawit kalau dipupuk kotoran hewan sapi, misal jamur patogen Ganoderma?

Jawabannya ;
Selama ini tiada masalah hal itu. Justru HPP sawit dan sapi makin sangat rendah, sebagai penambah laba. Agar Ganoderma tidak mengancam sawit maka saya biakkan lawannya.

Yaitu Trichoderma sp, Pseudomonas dan Bacillus sebagai imunomodulator. Dibiakkan pada limbahnya atau minuman sapinya kadar 3% saja dari airnya. Biangnya ada pada Bio-EXTRIM HORMAX, formula saya juga diproduksi di pabrik saya di Cibubur. Bisa harga murah. Japri aja. Hehe.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *