Nilai pembelajaran terpenting dari Perang Rusia Ukraina adalah menyadarkan kita betapa penting, berdaulatnya pangan dan energi bagi sebuah negara.
Tidak peduli seberapa besar pendapatan per kapitanya dan sehebat apa pun inovatifnya. Jika tidak berdaulat pangan dan energi, terancam krisis. Sedang terjadi saat ini.
Pandangan saya pribadi, Ukraina hanyalah sasaran antara atau batu lompatan. Untuk menghancurkan Eropa sebagai sasaran utama, yang di mata Rusia selama ini Eropa ke “GR” an (gede rasa). Merasa superior.
Perbekalan/logistik tiada pernah memenangkan pertempuran. Tapi tanpa logistik, tiada kemenangan. Putin membuat sentra dan jalur logistik Eropa disumbat. Agar hancur dengan sendirinya.
Dampaknya Eropa yang tiada berdaulat pangan dan energi nangis bombay. Misal Amerika Serikat, Inggris, Italia, Argentina dan lainnya. Lagi di ambang krisis sangat serius. Sekalipun tanpa vulgar terlibat perang di Ukraina.
Kepastian cukup bekal mutlak. Itulah sebab di Natuna masih ada bekas sawah. Yang dibangun saat Perang Ganyang Malaysia. Begitu juga Pak Harto, Presiden Mantan Tentara Ahli Strategi, pangan jadi perhatian utama pertama.
Sesungguhnya, Ukraina hanyalah sumbu. Sasaran antara saja. Ledakan sasaran utama adalah Eropa, ekonominya dilumpuhkan. Menggunakan data ketidak berdaulatnya pangan roh bangsa dan energi nafas bangsa.
Ilmu hikmahnya ;
Contoh Italia sekalipun APBN nya 10 kali lipatnya Indonesia sekitar Rp 30.000 triliun. Padahal penduduknya hanya 62 juta jiwa. Tentu punya banyak dana. Bisa beli, tapi jika tiada yang dibeli jadi masalah serius. Karena tidak berdaulat maka hari ini mulai hancur.
Seolah berpesan ke Indonesia. Bersyukurlah hidup di Indonesia. Maka rukunlah berdayakan rakyat dan kekayaan alamnya. Agar berdaulat pangan dan energi utamanya. Logisnya Indonesia jaya karena petaninya yang sejahtera.
Era ke depan kepastian berdaulatnya pangan dan energi hal mutlak. Itu ketahanan nasional utama selain ideologinya. Soal perut biasanya sumber ribut. Jangan pernah mendustai rahmat Nya, negeri pujaan banyak bangsa di atas bumi ini.
Konkretnya, syukur kita dapat anugerah sawit dari Nya. Alamnya cocok untuk sawit. Ekspornya naik 60,2%. Devisanya bisa buat angsur utang, impor pangan dan energi serta sarana investasi produktif berteknologi tinggi.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630