Wed. Feb 5th, 2025

Teknologi remediasi adalah cara untuk mengembalikan lahan agar sehat dan subur. Jika lahan tidak sehat dan tidak subur juga. Mau ditanam apapun akan gagal atau biayanya sangat besar padahal hasilnya sedikit, harga pokok produksi (HPP) tinggi. Tidak kompetitif.

Banyak indikator lahan sehat dan subur. Di antaranya pH netral 6 sd 7, kadar C organik 4%, unsur haranya ada 13 unsur dan hara makro jauh lebih tinggi kadarnya, flora fauna dan mikroba mampu berbiak dengan baik, minim organisme pengganggu tanaman dan sifat fisik tanah gembur.

Banyak negara yang secara masif telah melakukan remediasi lahan tandus gurun pasir jadi lahan subur berkelanjutan. Untuk antipasi kebutuhan pangan, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Sikap prediksi dan antisipasi dengan situasi apa yang akan terjadi adalah sikap bijak cerdas.

Misal saja, Arab Saudi, Brunei Darussalam, RRC, Israel dan Ethiopia. Telah melakukan dengan skala luas teknologi remediasi. Lahan gurun tandus diubah jadi lahan sehat subur produktif penghasil pangannya. Teknologinya membumi, bermanfaat.

Prosedur remediasi :

  1. Menambah bahan organik agar kadar C Organik 4% agar strain mikroba fungsional berbiak dengan koloni tinggi sehingga bisa menambat N menghemat urea, melarutkan P dan K menghemat KCl maupun SP36, bisa jadi biopestisida agar kadar logam berat tereduksi sekaligus jadi biocontrol patogen.
  2. Ditabur bahan penetral tanah, misal dolomit atau kapur pertanian agar pH 6 sd 7. Sehingga pupuk NPK bisa efektif larut terkonsumi tanaman. Sekaligus bahan organik penyerap dan penyimpan air termasuk cocopeat serbuk kelapa. Sehingga saat panas tidak kering, saat hujan tidak banjir.
  3. Membiakkan mikroba di lahan agar jadi awal berbiaknya flora fauna simbiotik dengan tanaman budidaya. Dengan cara semprot biang mikroba di bahan organik di atas tadi. Diantaranya ;

A. Penambat N pengganti urea Azospirilum, Azotobacter, Rhizobium.

B. Pelarut P, K sekaligus Biokontrol patogen Pseudomonas, Bacillus dan Trichoderma.

C. Saya biasa memakai Bio Extrim, Organox dan Hormax formula saya sendiri. Bisa di dapat di Reni Hp 087781889797 atau David HP 081219929262

Jika 2 minggu pada pra tanam lahan diolah seperti di atas. Ditraktor agar cepat homogen maka otomatis maksimal 3 bulan lagi akan berbiak cacing, belut dan katak. Ini semua sahabat petani, penolong petani berkelanjutan. Pemakaian pupuk dan pestisida kimia akan sangat rendah. Laba petani meriah banyaknya.

Empiris saya pribadi, beli lahan murah meriah karena tandus bekas penambangan. Saya remediasi dengan cara di atas jadi sangat sehat, subur dan produktivitasnya tinggi. Diantara buah naga 36 hektar, Jeruk Madu Chokun 17 hektar, Alpukat dan Durian dan Sawit. Hasilnya sangat memuaskan. Hasil menyenangkan.

Dampak pada cashflow usaha. Biaya jangka panjang sangat rendah, tapi hasilnya sangat tinggi. Harga pokok produksi (HPP) biaya dibagi hasil jadi indeksnya rendah. Sangat kompetitif. Agar sinkron saya integrasikan sapi dan kebun. Feses sapi 5 ekor dapat pupuk 20 ton/tahun, sangat cukup untuk memupuk 1 hektar.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *