Thu. Aug 29th, 2024

Data BPS, jumlah impor sapi, daging sapi dan kerbau tahun 2022 sebanyak 276.000 ton daging murni. Umumnya rendemen daging murni 35% dari sapi hidup. Artinya 276.000 ton daging murni setara dengan 800.000 ton sapi hidup. Setara minimal 2,1 juta ekor sapi Bali jantan 350 kg.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sebab utama balita korban stunting kerdil, malnutrisi retardasi mental, masa depan suram. Sebanyak 34% akibat kurang protein hewani. Beliau juga menyampaikan jumlah stunting masih tinggi 21,6% tahun 2022. Padahal negara sehat maksimal stunting hanya 5% saja.

Harga daging di Kalimantan Rp 150.000/kg. Hampir 2 kali lipatnya harga daging di Malaysia. Padahal Malaysia sapinya juga impor sama dari Australia dan pakan sapi bungkil, Malaysia impor dari Indonesia. Harga daging di Malaysia hanya 56% di Kalimantan, padahal pendapatan per kapita Malaysia 3 kali lipat Indonesia.

Artinya ada korelasi yang erat antara harga daging sebagai sumber protein hewani. Dengan harga yang mahal tersebut di mata masyarakat Kalimantan yang berpendapatan per kapita hanya 1/3 Malaysia. Harga sapi di Kalimantan mahal karena hampir 80% didatangkan dari luar Kalimantan, menambah harga Rp 10.000/kg sapi hidup.

Sisi lain lagi, Kalimantan punya lahan jutaan hektar bahkan ada jutaan hektar juga gundul pasca pembalakan liar dan penambangan. Kalimantan juga eksportir pakan sapi jutaan ton/tahun berupa bungkil kelapa sawit. Limbah kelapa sawit. Diekspor ke Malaysia, Australia, Selandia Baru, Vietnam dan lainnya.

Portofolio di atas, menunjukkan adanya salah manajemen mengelola Kalimantan. Pasar daging sangat besar hingga kapital terbang triliunan untuk konsumsi daging. Ada pasca penambangan, pasca pembalakan maupun 6,3 jutaan hektar sawit ideal jadi penggembalaan breeding sapi jadi pemasok sapi di Indonesia.

Apa solusi konkret terukur dan permanen sifatnya, agar tiada impor sapi kapital terbang menguras devisa Rp 45 triliun/tahun, masyarakat terberdayakan produktif jangka panjang, sumber pakan sapi bungkil sawit tidak dinikmati negara lain dan pendapatan per kapita bisa terdongkrak karena dapat lapangan kerja dan nilai tambah ?

  1. Pemerintah punya BUMN, PT Berdikari salah satunya yang punya tupoksi menyediakan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Idealnya daging sapi bisa Rp 80.000/kg setara dengan harga sapi Rp 30.000/kg. Logisnya PT Berdikari bukan dibiarkan jadi ” Juara Impor ” daging kerbau India agar labanya besar sekali, dapat pujian semu.
  2. Hendaknya ditugaskan agar swasembada sapi dengan cara beternak sapi. Caranya beternak dan bermitra dengan peternak. Contoh menambah indukan sapi 6 juta ekor bakalan sapi betina dara. Agar anaknya 5 juta ekor/tahun. Yang jantan saja akan 2,5 juta ekor, 3 tahun lagi siap potong. Harga sapi betina dara di Australia dan Brasil saat ini sampai Indonesia hanya Rp 10 juta/ekor.
  3. Jika sapi betina dara Rp 10 juta dipasarkan ke masyarakat Kalimantan. Niscaya laku 6 juta ekor tidak sulit. Apalagi ke masyarakat petani sawit agar integrasi menekan biaya pupuknya. Begitu juga ke peternak umbaran di lahan hamparan masih sangat luas. Ini peluang emas, menangkap pasar dan pemberdayaan masyarakat sekaligus pemberdayaan potensi alamnya.
  4. Sumber dana, BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit). Selama ini pungutan ekspor saja dapat Rp 72 triliun/tahun. Bisa disinergiskan untuk petani sawit yang selama ini tiap kilogram TBS dipungut tiada keculai. Pembeli mobil listrik yang kosumtif saja dapat subsidi. Apalagi breeding sapi yang produktif pondasi membangun SDM bebas stunting, logikanya sangat bisa dapat subsidi juga.

Ingat, tahun 2012 harga daging hanya Rp 75.000/kg saat ini naik 100% jadi Rp 150.000/kg, beban berat pangan masyarakat yang daya belinya masih belum membaik. Ingat juga, negara kuat adalah negara berdaulat dan berdikari. Memberdayakan rakyatnya agar berdiri di atas kaki sendiri. Bukan jadi penikmat barang impor, memakmurkan peternak negara lain. Mustahil bisa stop impor sapi, apalagi muluk – muluk mau ekspor sapi, jika tanpa breeding sapi.

” Karena, breeding is leading “

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *