Sering kali sawit Indonesia justru direndahkan oleh sebagian masyarakat Indonesia sendiri. Padahal selain terluas di dunia 16,38 juta ha, di dalamnya ada milik petani 2,6 juta KK seluas 6,8 juta ha atau 42% dari total luas.
Milik petani Indonesia lebih luas dibandingkan milik semua sawit di manapun juga, Malaysia saja hanya 5,9 juta ha. Artinya milik masyarakat jamak. Kedepan tinggal ditata ulang agar rezeki di hilir petani juga bisa dapat.
Ekspor CPO nya hanya 7% saja. Sisanya produk setengah jadi dan jadi. Malaysia masih sekitar 21% ekspor CPO. Hasil riset benih unggul kita ekspor jutaan butir/tahunnya. Karena mutunya diakui dunia, maka laku keras.
Karena memang butuh dana sangat besar sekali. Apalagi jika integrasi hulu hingga hilir investasinya triliunan. Butuh divisi riset yang investasinya besar, misal beasiswa tim riset pascasarjana hingga ke negara maju di Eropa.
Tim riset itulah jendela dan solusi di masa depan perusahaan tersebut. Karena sangat strategis dan penting, anggarannya besar juga tiap tahunnya. Contoh konkretnya Wilmar Group saja punya produk turunan hasil risetnya hanya pada hilir ada 300 lebih.
Tiap inovasinya selalu dikaitkan dengan keekonomiannya. Baik potensi pasar, harga pokok produksi, kompetitif atau tidaknya dan lainnya. Misi Nol kan limbah agar bermanfaat. Semua berangkat dari filosofi ” Inovasi atau mati “. Lazimnya filosofi di perusahaan raksasa kelas dunia lainnya.
Harapan besar kita, sawit rakyat makin dominan. Apa pun caranya asal terhormat. Pelaku usaha di hulu, apalagi di hilir makin banyak lagi. Karena sawit adalah anugerah Tuhan untuk Indonesia, solusi masa depan kemanusiaan bidang pangan, energi, farmasi dan lainnya.
Sesungguhnya, selama 24 jam kita tanpa sadar telah memakai produk turunan sawit. Sejak bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Sejak depan rumah, dapur, kamar mandi semua ada unsur dari sawit. Dipakai semua lapisan umur. Tuhan Maha Murah ke kita.
Bagaimana caranya agar kita tidak jadi importir produk turunan sawit. Jika minimal 70% dari total hasil sawit, untuk dalam negeri. Karena banyaknya Insan Entrepreneur, Insan Inovator dan Iklim usaha yang menggairahkan. Maka kita jadi penentu harga sawit, bukan tetangga. Itulah PR kita bersama.
” Sawit harus berkelanjutan. Jangan berhenti. Jangan disia – siakan. Agar Tuhan tidak murka ke Indonesia. Mari menghargai jasa pendahulu kita yang dengan gigihnya berjuang mengembangkan sawit Indonesia. Sawit akan makin jaya untuk Indonesia, jika petaninya sejahtera. “
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Dewan Pakar Sawit
HP 081586580630
