Mon. Feb 3rd, 2025

Bagi kawula muda, utamanya yang berminat jadi pahlawan bangsa pencipta lapangan kerja agar tiada pengangguran lalu produktif semua, yaitu jadi pengusaha. Hal mutlak harus punya keterampilan memimpin. Menerapkan ilmu pengetahuan memimpin. Mengelola usaha, ” mutlak tidak bisa ” dikelola sendiri harus tim.

Sukses jadi pengusaha jika bisa menjaga tetap paralel tumbuh usahanya dan tumbuh pula etikanya. Tidak bisa salah satu saja. Umumnya lebih bijak cerdas, umumnya pengusaha mapan punya etika tinggi, jika tidak maka ditinggalkan mitranya, karena menjengkelkan misalnya. Berikut ini contoh – contoh bisa diambil ilmu hikmahnya ;

1. Seorang pengusaha banyak yang tidak lulus perguruan tinggi, tapi dapat gelar kehormatan Doktor (HC). Karena terbukti nyata membawa perubahan besar masyarakatnya, jadi suri tauladan. Sekalipun tanpa gelar akademiknya, tapi proses mengembangkan usaha dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia akademik.

Ini mustahil jika tidak cerdas di lapangan dan jika tidak beretika. Pasti kedua hal tersebut tumbuh secara bersamaan. Mungkin selalu belajar dan belajar agar kapasitas keilmuannya selalu tumbuh tiada henti. Mungkin selalu bisa menempatkan diri di tengah – tengah masyarakat terpelajar di perguruan tinggi, demi menjaga agar etikanya tetap tumbuh terpelihara.

2. Seorang pengusaha, jauh lebih muda dibandingkan dengan kebanyakan tim manajemen yang dipimpinnya. Bahkan banyak yang usia karyawannya, seusia orang tuanya. Tapi kenapa yang tua – tua sekalipun tetap loyal total. Pasti karena mumpuni dan beretika. Mumpuni pola pikirnya, mumpuni tutur katanya dan mumpuni perilaku kesehariannya.

Artinya karena pengusaha tersebut punya leadership yang baik. Yang tua sekalipun dibuat segan jika tidak sebanding produktifnya, ikut berkontribusi. Malu sendirinya jika gajinya tidak sebanding dengan kinerjanya. Tatapan matanya pengusaha tersebut saja, sudah seperti tamparan keras jika dirasa ada salah. Dari sini nampak punya etika cara memimpin.

3. Seorang pengusaha, usahanya dinamis terus tumbuh makin dicintai masyarakat sekitarnya. Karena keberadaannya dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat dan pemerintah daerah, misalnya. Karena pengusahanya skill membina masyarakat agar tumbuh bersama dalam kebersamaan dan beretika di tengah masyarakatnya.

Artinya, nampak punya ” kecerdasan lapangan ” cara memimpin usahanya. Nampak juga cara membawa diri maupun perusahaannya ” penuh etika ” di tengah masyarakatnya. Tiada dijaga oleh Brimob, Satpam dan lainnya. Tetap aman, diamankan oleh masyarakatnya. Sehingga, tanpa harus sibuk ketakutan kalau – kalau dijahati oleh orang lain.

4. Seorang pengusaha, usahanya ada di beberapa tempat yang jauh dari rumah tinggalnya. Waktu terlibat mengelola usahanya maksimal hanya 15% dari total kegiatan hariannya. Jarang ke lokasi usahanya. Total dipercayakan ke pengelola. Sekalipun usaha tersebut skalanya ratusan miliar, misalnya. Tapi tetap jalan dengan baik makin meluas dan bermanfaat saja.

Ini bisa terjadi karena pengusahanya punya ” seni tersendiri ” cara memimpin. Punya kemampuan memimpin yang bermutu dan punya etika memimpin. Semua pengelola usaha dimanusiakan. Dibina agar baik, cerdas dan beretika. Agar semua anak buahnya ” punya mental ” mengedepankan pengembangan dirinya sendiri untuk nama baik bersama dengan kesadaran berjuang berkontribusi. Malu jika tidak.

Begitu juga dalam menerapkan hukuman dan penghargaan. Berani, tegas dan tanpa ragu bertindak. Jika itu sudah definitif pasti. Karena demi membina pasukannya, itu ibaratnya. Agar bersama – sama tanpa kecuali semua tahu diri harus berpartisipasi dengan prestasi. Apalagi pengusahanya merasa sukses, jika karyawannya juga sukses jadi pengusaha seperti dirinya. Karyawan dapat gaji, juga diproses agar jadi pengusaha inovatif.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *