Sun. Jun 22nd, 2025

Dulu, Malaysia belajar hal sawit dari Indonesia. Termasuk benih awalnya dari Indonesia. Hingga saat ini jumlah peneliti dan hasil riset sawit Indonesia lebih hebat dari Malaysia.

Saat ini, luas sawit Malaysia hanya 5,9 juta ha saja. Kalah dibanding luas sawit petani Indonesia 6,8 juta ha atau 42% dari total luas sawit Indonesia 16,38 juta ha, Ditjenbun Kementan 2021.

Hari ini, harga sawit petani Indonesia Rp 1.400/kg di bawah HPP Rp 1.800/kg, bahkan ada yang tidak laku, jadi pakan ternak. Di Malaysia Rp 5.400/kg, jika punya 2 ha maka omsetnya 2 ha x 2 ton/ha/bulan x Rp 5.400/kg = Rp 21,6 juta/bulan.

Hari ini juga, harga CPO di Malaysia Rp 26.000/kg karena orientasi pasar global pajak ekspor diminimalkan. Harga CPO Indonesia Rp 10.500/kg karena pajak dan pungutan ekspor dimaksimalkan. Bahkan ada 3 PKS tutup bangkrut karena tidak bisa ekspor.

Malaysia, sawit jadi kebanggaan, tanpa kecuali termasuk tukang becak. Di Indonesia sebagian masih mendustai nikmat Nya dan memusuhi ikutan kampanye hitam dari negara penghasil minyak nabati kedelai dan bunga matahari.

Indeks nilai kompleksitas ekonomi sawit per hektar utamanya devisa tercipta. Luas 1 ha sawit Malaysia setara 2,6 ha sawit Indonesia. Ekspor CPO Malaysia 18% dan Indonesia 7%, sisanya minyak setengah jadi dan minyak jadi. Rendah devisa indeks/ha akibat tingginya pajak dan pungutan ekspor Indonesia.

Nilai tukar petani (NTP) indikator kesejahteraan petani sawit Indonesia bulan Mei 2022 turun drastis 9,29% (BPS terkini). Petani sawit Indonesia nyaris bangkrut. Petani sawit Malaysia pesta pora harga melambung tinggi jadi rebutan dunia, panen raya hingga kekurangan tenaga kerja 100.000 orang, mau didatangkan buruh dari Indonesia (TKI).

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *