Tue. Jun 24th, 2025

Realistis Ekonomi Kekinian maksudnya dalam konteks perang dagang saat ini, bahwa dunia sedang mengalami pergeseran total tatanan ekonomi global kekinian yang sangat dinamisnya. Harus cepat adaptif.

Negara-negara mulai realistis, mengutamakan kepentingan nasional masing-masing, proteksionis dan tidak lagi terlalu bergantung pada globalisasi bebas seperti dulu. Protektif sifatnya.

Apa arti ” Perang Dagang ” saat ini?

Perang dagang adalah konflik ekonomi antar negara. Biasanya negara besar seperti AS vs China, di mana mereka saling mengenakan tarif, hambatan ekspor/impor dan larangan teknologi.

Tujuannya melindungi industri dalam negeri, merebut pangsa pasar global, atau alasan politik.

Dampak Positif :

1). Melindungi industri lokal. Perusahaan dalam negeri jadi lebih terlindungi dari produk luar yang lebih murah.

2). Mendorong inovasi mandiri. Negara terdorong membangun kemandirian teknologi dan produksi dalam negeri.

3). Negara-negara kecil bisa mendapat peluang. Ketika dua negara besar bertikai, negara kecil bisa menawarkan pasar alternatif.

Dampak Negatif :

1). Harga barang naik. Barang impor kena pajak, otomatis harga jadi mahal.

2). Ekspor terhambat. Produk dalam negeri jadi sulit masuk pasar global karena balasan tarif dari negara lain.

3). Ketidakpastian pasar. Investor jadi ragu, pasar saham bisa fluktuatif, pertumbuhan ekonomi melambat.

Contoh :

AS vs China.

AS menaikkan tarif barang China. China balas dengan tarif pada produk pertanian AS. Akibatnya petani AS rugi, barang elektronik di AS mahal dan pabrik di China harus cari pasar baru.

Solusi Makro :

1). Diversifikasi pasar ekspor. Jangan hanya bergantung pada satu negara tujuan ekspor, cari pasar baru.

2). Perjanjian dagang regional. Bangun aliansi ekonomi antar-negara tetangga.

3). Stabilisasi nilai tukar dan inflasi. Pemerintah dan Bank Sentral menjaga kestabilan mata uang dan inflasi agar tidak melonjak karena kenaikan harga barang impor.

Solusi Mikro :

1). Inovasi produk lokal. UKM dan industri lokal harus meningkatkan kualitas produk supaya bisa bersaing.

2). Efisiensi rantai pasok. Perusahaan cari alternatif bahan baku lebih murah atau produksi dalam negeri.

3). Go digital dan E-commerce. Memanfaatkan platform online untuk jangkauan pasar global, walau ada hambatan fisik atau tarif.

Ilmu hikmahnya, baik makro maupun mikro sedang dituntut agar mampu dinamis adaptif lalu menuju kemandirian sebuah bangsa dalam banyak hal. Solusinya praktik oleh para praktisinya semua iptek dan inovasi. Agar kompetitif. Lalu berdikari.

Salam Berdikari 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *