Berikut ini pengalaman kita dalam mengelola pangan. Saat krisis maupun saat ketahanan pangan kita sedang di puncaknya hingga dielu – elukan, dengan berbagai penghargaan kelas dunia. Bisa diambil ilmu hikmahnya.
Saat Covid 19, harga gula pasir pernah tembus Rp 25.000/kg padahal lazimnya saat itu hanya Rp 11.000/kg. Harga daging sapi tembus Rp 175.000/kg padahal lazimnya Rp 120.000/kg. Karena produksi turun dan distribusi dari impor terganggu.
Tahun 1985, Indonesia swasembada pangan mutlak. Ekspor sapi. Beras ekspor komersil, juga membantu Ethiopia. Banyak negara mengirim pemudanya belajar pertanian ke Indonesia. Saat itu bersungguh – sungguh, wajar berhasil.
Tanpa pangan maka tanpa masa depan dan tanpa kehidupan. Pangan soal hidup matinya sebuah bangsa (Bung Karno, 1952). Saat ini banyak negara lagi kesulitan pangan, tapi kita patut bersyukur saat ini surplus beras.
Prospektif pangan dunia, memetakan masa depan pangan. Pola konsumsi. Perkembangan teknologi. Ketahanan pangan. Dampak konflik, globalisasi dan iklim terhadap pasokan pangan.
Peluang bisnis pangan.
1). Permintaan meningkat. Populasi tahun 2030 sebanyak 300 juta dan dunia 8,5 miliar, kebutuhan pangan pun meningkat.
2). Inovasi teknologi. Pertanian presisi, vertical farming, daging sintetis, dan bioteknologi membuka peluang baru.
3). Konsumen sehat dan berkelanjutan. Permintaan makanan organik, plant-based, dan ramah lingkungan meningkat.
4). Digitalisasi pasar. E-commerce memungkinkan distribusi pangan global yang lebih efisien.
Ancaman bisnis pangan.
1). Perubahan iklim. Kekeringan, banjir, dan cuaca ekstrem mengganggu produksi pangan.
2). Ketimpangan distribusi. Negara maju kelebihan pangan, sementara negara miskin kekurangan.
3). Ketergantungan impor. Negara yang tidak mandiri pangan rentan terhadap gejolak harga global.
4). Krisis sosial dan politik. Konflik bisa memutus rantai pasokan pangan (contoh: perang Rusia-Ukraina).
Contoh nyata ;
1). Peluang
Pertanian hidroponik, vertikal dan integrasi ternak dengan kebun ekonomi sirkular nol limbah, untuk mengatasi pangan dan kesehatan.
2). Ancaman
Krisis pangan di Afrika, Timur Tengah dan Jepang akibat perubahan iklim ekstrem, konflik dan gagal regenerasi petani.
Kesimpulan bahwa usaha di bidang pangan memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Asal bermental inovatif integratif dan berjiwa pengusaha. Penerapan pola ekonomi sirkular nol limbah makin kompetitif, karena harga pokok produksi (HPP) rendah.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586589630