Dalam beberapa hari ini saya sibuk sekali, menerima tamu ” Tim Verifikasi ” dari Lembaga Tinggi Negara. Yang maksud tujuannya melakukan pendalaman bagaimana cara saya prosesi meregenerasi ke para anak muda selama ini.
Kaderisasi profesi menjadi pengusaha/wirausahawan di bidang agribisnis inovatif. Ini sangatlah penting. Esensi membangun sebuah bangsa adalah membangun manusianya agar bermutu lalu berpartisipasi produktif.
Sangat penting, karena multiplier effects nya sangat banyak. Di antaranya cipta lapangan kerja, pemberdayaan lahan terlantar jadi produktif, meminimalkan impor, mencetak pajak, terbangunnya komunitas produktif dan devisa serta peran lainnya.
Itu semua simpulnya ada pada insan wirausahawan. Sayangnya, persentase jumlah pengusaha Indonesia masih 3,41% (Kemenkop dan UKM). Kalah dibandingkan Malaysia, Thailand, apalagi Singapura. Padahal pengusaha inilah lokomotif perekonomian bangsa.
Konkretnya, seorang pengusaha memiliki usaha industri pangan ;
1. Cipta lapangan kerja karyawan 200 orang, petani plasma sebagai pemasoknya 3.000 KK, total dalam keluarga terlibat 16.000 jiwa. Usaha penyertanya juga ratusan KK misal ada warung, rumah sewa, toko harian, pengembang perumahan, dealer kendaraan dan lainnya.
2. Memberdayakan alam dengan luas tanam 5.000 hektar, lahan terlantar jadi produktif karena digerakkan dengan cara produknya ada kepastian pasar. Hasil panennya ditampung harga wajar, laba sehat. Lalu diproses nuansa inovasi, menyerap mempraktikkan hasil riset para peneliti.
3. Diekspor devisa tercetak minimal Rp 100 miliar/tahun dengan pajak minimal Rp 20 miliar/tahun untuk APBN. Mengkaryakan dana masyarakat parkir di bank, saat ini Rp 8.600 triliun (Presiden Jokowi). Dana bergulir untuk gajian. Untuk pangan sandang papan. Misal angsuran rumah dan kendaraan.
Lalu, bagaimana prosedurnya agar terbentuk Insan Pengusaha dengan ilustrasi di atas ?
1. Mental berani mengawali. Tidak peduli berapa banyak ilmu dan modalnya. Terpenting dimulai usahanya pada kesempatan pertama. Berjalannya waktu akan ketemu ilmu dan modal. Tambah ilmu dan tambah pula harta penyerta. Terus melangkah, antusias menyempurnakan.
2. Tiada henti membekali diri ilmu, teknologi dan inovasi adalah kunci utamanya. Mustahil ada pengusaha sukses, jika orangnya tidak cerdas, suka improvisasi diri dan matang dalam leadership nya. Begitu juga intuisi, daya nalar analisis, kontrol kendali cash flow dan lainnya. Makin terampil jika terus tiada henti.
3. Kecerdasan spiritual. Niat baik hati dijabarkan selaras konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Agama tidak cukup dipikirkan dan hafalkan lalu diwacanakan saja. Misal, tegas membedakan halal dan haram. Amanah motivasi usaha agar jadi manusia bermanfaat bagi orang lain. Urip iku urup.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630