Tue. Jun 24th, 2025

Terlalu banyak sekali di tengah masyarakat yang punya mimpi agar jadi pebisnis. Tapi sayangnya terlalu sedikit yang bisa mewujudkannya. Ini terjadi tidak lepas dari kesulitan menentukan sikap prinsip dalam upaya mau berbisnis.

Di antaranya :

1). Jika terlalu jauh target harapan mimpinya, karena fakta keadaan pada dirinya saat ini terlalu banyak keterbatasannya. Misal merasa tidak punya jiwa bisnis, tidak punya modal, tidak punya darah pebisnis dan lainnya.

Maka sikap yang dibutuhkan, segera awali dengan langkah pertama. Ribuan langkah tiada kan terwujud jika tanpa langkah pertama. Sesungguhnya, bagi praktisi 1 langkah nyata jauh lebih berarti dibanding 1.000 langkah wacana belaka.

2). Jika terlalu banyak pilihan bisnisnya. Misal mau bisnis apapun banyak pilihan. Mau apapun utamanya bahan pangan juga bisa karena impor pangan ratusan triliun/tahunnya. Ikut berperan membendung impor.

Maka sikap yang dibutuhkan adalah segera tentukan candimu. Obyek bisnismu. Jangan ragu dan jangan mata keranjang. Tentukan satu saja. Segera kumpulkan batu batu dan ditata dengan konsisten. Dengan begitu maka tiada terasa akan jadi juga.

3). Jika dirasa terlalu sulit karena dianggap hal baru. Karena dianggap bukan bidangnya selama ini. Karena dianggap sesuatu yang mustahil akan bisa jadi kenyataan dan ribuan alasan lain agar ” tidak berbuat ” nyata agar dapat bekal ilmu hikmah.

Maka sikap yang dibutuhkan adalah dipelajari dan diteliti. Di balik kesulitan selalu ada inovasi tersembunyi sebagai solusi, caranya melalui penelitian. Sulit harus diteliti. Hanya dengan penelitian akan tahu masalah, sekaligus tahu solusinya.

4). Jika ternyata salah misal karena masih perdana. Karena belum pernah melakukan usaha selama ini. Hanya sebatas jadi karyawan atau bahkan hanya jadi pengangguran saja. Prinsip, tiada mungkin langkah pertama tanpa salah. Harus salah, pertanda telah berbuat.

Maka sikap yang harus dilakukan dibenahi. Salah, dibenahi. Harus. Sesungguhnya karena langkah salah, kita sedang dapat ilmu sesungguhnya. Orang Jawa bilang ” tinemune ilmu kanti laku/ketemunya ilmu jika sudah dijalani “. Harus dijalani, agar tahu salah atau benarnya.

5). Jika ternyata gagal dalam berusaha/bisnis. Itu biasa. Jangan percaya orang yang mengaku sebagai pengusaha/pebisnis/entrepreneur, jika tidak pernah mengalami kegagalan. Sebab gagal, bisa karena bencana alam, tertipu, salah estimasi dan lainnya.

Maka solusinya harus diulangi lagi dengan penyempurnaan. Inilah pembedanya orang sukses dengan gagal permanen. Orang sukses, tidak menyerah dan mau mengulangi lagi. Orang gagal permanen, orang gagal tapi kapok tanpa mau mengulangi dengan penyempurnaan.

Kesimpulan ilmu hikmahnya. Jika cita – citanya tinggi, segera ayunkan langkah awal dengan pasti. Jika bingung banyak pilihan, tentukan candi targetnya lalu konsisten mulai ditata. Jika sulit, lakukan penelitian agar dapat inovasi solusinya. Jika salah, benahi. Jika gagal, pantang menyerah ulangi dengan penyempurnaan.

Anak muda, singsingkan lengan semangat cipta lapangan kerja. Majuuu jalan !

Salam Integritas šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *