Kawula muda penting memahami, bagaimana entrepreneur mempraktikkan ilmu entrepreneuship/kewirausahaannya. Membedakan pedagang dan entrepreneur/pengusaha dalam praktik berusaha di dunia nyata. Perbedaannya sangat nyata, itulah pendapat sebagian ahli.
Pedagang beli barang A dijual lagi masih utuh wujud barang A, dapat laba. Entrepreneur beli barang A diproses dengan inovasi bisa jadi B, C, D dan F, dapat laba besar karena langka produknya. Otomatis pada profesi entrepreneur punya dampak kompleksitas ekonominya beda jauh, akibat praktik kreatif inovatif dalam berusaha.
Contoh ;
1. Crude Palm Oil (CPO).
Seorang sahabat punya industri bahan bakunya CPO atau minyak mentah sawit, bagi pedagang dibeli dan dijual lagi masih wujud CPO. Bagi entrepreneur dibeli CPO, diproses jadi minyak goreng 60%, sisanya jadi margarin, sabun dan pasta gigi. Terwujud karena ide bisnisnya inovatif, dibarengi leadership hebat.
Bahkan ada yang mengubah jadi biodiesel dan beta-karoten vitamin A. Saat mau investasi melibatkan pihak lain atau ” tim pemikir ” hal teknisnya, misal pemisahan CPO jadi produk lainnya yang makin langka tapi sangat dibutuhkan oleh pasar skala dunia. Termasuk hal keuangan, terkait estimasi cashflownya. Implikasinya bisa dapat laba besar dari harga pokok produksi (HPP) nya.
Jika industrinya skala besar, sementara pasarnya pada antri pesan. Misal minyak goreng saja seharga 2 kali lipat harga CPO karena ditempeli oleh ” Merek Dagang ” premium. Maka bahan baku hanya setara hasil jualan produk samping, tak ubah limbahnya. Tidak heran 12 tahun saja punya aset triliunan.
2. Virgin Coconut Oil (VCO).
Seorang sahabat punya industri VCO, belum genap 7 tahun asetnya tembus di atas Rp 1 triliun. Padahal dari Nol besar, bahkan sempat saya dukung pendanaannya. VCO, minyak istimewa dari daging kelapa tua ini sangat langka makanya harga mahal. Industrinya jarang.
Banyak dibutuhkan untuk kesehatan masyarakat sedunia. Bahkan jika sudah dikemas kecil – kecil ukuran 200 ml misalnya. Masih ada produk lainnya berupa karbon aktif juga sangat dibutuhkan dunia makanya mahal juga, padahal hanya dari tempurung dibakar jadi arang lalu diaktifkan dengan proses inovatif tertentu.
Masih banyak produk turunan lain dari kelapa yang didanai oleh pembelinya di RRC dan Jepang yaitu cocopeat dan cocofiber jadi bahan baku pembalut wanita maupun jok mobil. Juga air kelapa tidak dibuang, jadi nata de coco. Nol limbah. Bisa terwujud, berkat punya jiwa entrepreneurship di antaranya leadership.
3. Industri Formulasi.
Seorang sahabat pemilik usaha, gudangnya besar dan banyak. Karena menampung hasil bumi hampir apa pun juga, terutama rempah dan rimpang. Sekalipun belum genap 15 tahun usahanya. Tapi appraisal aset produktif ditaksasi oleh akuntan publik, juga triliunan. Karyawan ribuan orang.
Bahan herbal tersebut ada yang bumbu masak siap seduh dikemas apik dengan narasi kesehatan alami. Diekspor ke banyak negara. Banyak ahli alumni pascasarjana yang terlibat di sana. Maklum membuat formula bukan hal mudah. Mesti tahu persis komposisi dan manfaatnya. Sekalipun yang bersangkutan hanya lulusan politeknik (D3).
Prediksi saya saat ke lokasi tersebut, triliunan jumlah omzet per tahunnya. Plasmanya juga ribuan petani di seluruh nusantara ini. Tetap bersahaja, tidak merasa paling pintar. Padahal sangat pintar di lapangan cara mengendalikan para orang pintar yang ada di sekitarnya, berkat konsisten terus mau belajar dan berlatih hal leadership bagian dari entrepreneurship.
Kawula muda, hendaknya mengarah ke sana jika hidupnya ingin jauh lebih bermanfaat nyata. Memberdayakan banyak orang, mengangkat derajat penghidupan yang miskin karena tanpa berpendapatan jadi pengangguran lalu jadi karyawan maupun plasmanya dan masyarakat sekitar akan sayang sekali.
Begitu juga pajak untuk APBN dan devisa memperkuat bangsa buat impor teknologi penting produktif juga bisa distor jumlah besar rutin. Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga bisa besar membangun daerahnya, jika ada misi sosial kemanusiaan bisa dominan perannya misal membangun sekolah atau tempat suci atau pengobatan massal atau apa pun asal bermanfaat. Berkat pendapatannya bisa besar sehat. Itu bisa terwujud karena praktik entrepreneurship.
Siaaaap Grak.
Langkah Tegap,
Majuuu Jalan !
Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630