Sun. Jun 22nd, 2025

PERSONAL BRANDING

ByWayan Supadno

Jun 10, 2025

Wayan Supadno

Kisah di bawah ini penting diambil ilmu hikmahnya buat anak muda, jadi pembelajaran kehidupan. Belajar dari pengalaman orang lain. Intisari inspirasi bahan edukasi diri. Karena citra diri positif (personal branding), akan jadi magnet rezeki jangka panjang paling mudah.

1). Sahabat Transporter.

Kalau orang lain umumnya, jika mau kredit kendaraan pakai ribet dan waktu lama. Dia beda, justru ditawari terus agar ditambah unitnya. Proses 2 hari kelar padahal 12 unit kendaraan, kontrak 3 tahun lunas. Karena citra diri positif/personal branding.

2). Pencetak Kebun.

Tanpa banyak iklan dan promosi. Tapi yang pesan kebun sawit, buah tropis dan kebun lainnya. Terlalu banyak. Hingga menolak pesanan karena terlalu banyak. Karena personal branding dikenal publik profesional. Penuh tanggung jawab. Skillnya hebat.

3). Peternak Sapi.

Tidak merasa kesulitan menjual sapi, sekalipun kontan. Karena publik tahu mutu sapinya, karkas maupun kejujuran dalam timbangan. Bukan yang nakal diglonggong atau banyak lemak atau nakal timbangan. Begitu juga mencari investor penitip sapi. Karena personal branding.

Personal Branding adalah cara seseorang membangun citra diri atau reputasi pribadi agar dikenal dengan keahlian, karakter, nilai, atau keunikan tertentu di mata orang lain. Baik di dunia nyata maupun digital.

Manfaat Personal Branding :

1). Meningkatkan kepercayaan dari klien, rekan kerja, atau audiens.

2). Membedakan diri dari pesaing di bidang yang sama.

3). Mendatangkan peluang karier atau bisnis. Misalnya ditawari proyek, kerja sama, jadi pembicara.

4). Membangun reputasi jangka panjang.

5). Menjadi lebih dikenal dan berpengaruh di bidang tertentu.

Cara Membangun Personal Branding :

1). Kenali Diri Sendiri. Keahlian utama. Nilai hidup yang dipegang. Unik.

2). Tentukan Tujuan dan Audiens. Ingin dikenal sebagai apa. Siapa targetnya. Misal pelanggan, rekan kerja, komunitas, mahasiswa, follower.

3). Buat Identitas yang Konsisten. Menggunakan nama predikat yang konsisten. Membuat logo pribadi. Menggunakan bahasa dan gaya khas nilai pribadi.

4). Bangun Kehadiran di Media Sosial. Aktif berbagi konten seputar bidangnya. Misal edukatif, tips, pengalaman.

5). Perkuat Branding Secara Offline. Aktif di komunitas. Jadi pembicara, relawan, atau mentor. Cetak kartu nama dan CV personal branding untuk profesional.

6). Konsisten dan Berkembang. Branding butuh waktu. Konsistensi konten dan sikap sangat penting. Terus belajar agar keahliannya relevan dan berkembang.

Contoh Personal Branding :

1). Pengusaha.

Susi Pudjiastuti. Dikenal sebagai pengusaha nyentrik, tegas, dan pro-lingkungan. Brandingnya kuat lewat gaya bicara, aksi nyata, dan kejujuran.

2). Akuntan Publik:

Budi Santoso, CPA. Dikenal sebagai akuntan spesialis pajak UMKM, aktif berbagi tips pajak di TikTok dan IG dengan gaya santai tapi profesional.

3). Guru/Dosen:

Bu Rina, Dosen Bahasa Inggris. Aktif di Instagram dan YouTube, berbagi tips grammar dan public speaking. Brandingnya edukatif, ceria dan dekat dengan mahasiswa.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *