PPIC adalah singkatan dari Production Planning and Inventory Control, dalam bahasa Indonesia berarti Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan.
Secara umum, PPIC adalah bagian atau departemen di perusahaan industri manufaktur yang bertanggung jawab untuk merencanakan alur produksi dan mengendalikan stok bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Tujuan utama PPIC adalah memastikan proses produksi berjalan lancar tanpa hambatan kekurangan bahan, serta menghindari kelebihan stok yang bisa menambah biaya penyimpanan.
Berikut ini contoh konkret betapa sangat pentingnya harus memahami hal PPIC, bagi anak muda kisah di bawah ini bisa diambil ilmu hikmahnya, jadi bahan pembelajaran diri, sehingga tahu apa yang mesti dilakukannya.
1). Peternak Besar Penggemukan Sapi.
Jumlah sapinya 38.000 ekor, kebutuhan pakan konsentrat 456 ton/hari atau 13.700 ton/bulan. Tapi PPIC tidak jalan. Supplier bahan baku pakan tidak komitmen. Pakan kurang, sapinya kelaparan kurang pakan. Padahal biaya produksi lainnya tetap harus berjalan. Cashflow terganggu.
Kerugian yang timbul biasanya rerata tambah bobot hidup (ADG) bisa 1,6 kg/ekor/hari, tapi karena pakan kurang ADG hanya 1 kg/ekor/hari. Kerugian yang timbul 38.000 ekor x 0,6 x Rp 50.000/kg sapi hidup = Rp 1,14 miliar/harinya. Rugi besar. Sekalipun perusahaan raksasa tetap saja kolaps. Karena gagal PPIC, kurang bahan baku.
2). Pabrik Rokok Raksasa.
Gagal PPIC berlebih bahan baku, karena tanpa menganalisa portofolio perusahaan. Data empirik penjualan (ekonometrika) 3 tahun terakhir, tanpa kajian bahwa sedang terjadi penurunan penjualan. Tapi tetap saja menimbun bahan baku untuk 4 tahun mendatang, hingga senilai lebih dari Rp 440 triliun. Stok mati.
Dampaknya dana mengendap untuk stok bahan baku terlalu besar. Padahal dana utang bank tentu dibebani bunga. Jadi beban cashflow. Mengurangi laba signifikan. Apalagi biaya tenaga kerja tetap tinggi, praktis perusahaan raksasa sekalipun, terancam kolaps.
Pentingnya PPIC dalam Industri ;
1). Mengatur jadwal produksi yang efisien. PPIC menentukan kapan dan berapa banyak produk yang harus diproduksi sesuai permintaan pasar dan kapasitas pabrik.
2). Menjaga ketersediaan bahan baku. Tanpa pengendalian yang baik, produksi bisa terhenti karena kekurangan bahan baku. PPIC memastikan stok aman sesuai kebutuhan.
3). Mengurangi biaya operasional. Dengan perencanaan yang baik, PPIC membantu menghindari biaya ekstra seperti overtime produksi, biaya ekspedisi mendadak atau biaya gudang akibat overstock.
4). Menjamin ketepatan pengiriman kepada pelanggan. PPIC memastikan bahwa pesanan pelanggan bisa terpenuhi tepat waktu sesuai jadwal.
5). Mengurangi risiko stok mati. Dengan pengendalian persediaan yang akurat, PPIC mencegah penumpukan stok barang yang sudah tidak dibutuhkan atau sudah kedaluwarsa.
Ilmu hikmahnya, bahwa anak muda perlu memahami hal PPIC, sekecil apapun usahanya. Karena industri besar sekalipun, contoh nyata di atas. Bisa kolaps. Kalau tidak bijak cerdas dan cepat diatasi bisa menyeret jadi bangkrut lalu ribuan karyawan bisa di PHK massal, kasihan.
Salam Mandiri 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630