Mon. Jun 23rd, 2025

Manifestasi dampak dari lock down saat pandemi covid 19 dan perubahan iklim ekstrim. Telah jadi masalah serius pada pangan, energi dan keuangan.

Ditambah lagi perang Rusia Ukraina telah terkolektif jadi masalah dunia. Dampaknya inflasi naik dan resesi mulai melanda banyak negara, termasuk negara maju.

Situasi ini, portofolio risiko. Ancaman di kelopak mata. Negara maju atau berkembang sama saja. Tiada satupun negara yang bisa 100% berdaulat pada pangan, energi dan keuangan.

Apalagi Indonesia, kita tahu semua. Adanya krisis lapangan kerja, pengangguran banyak lalu meluber jadi TKI. Berimbas jadi penambahan kemiskinan saat harga pangan dan energi naik.

Pengangguran banyak hingga jadi TKI. Pertanda jumlah lapangan kerja tercipta tidak sebanding. Akibat langsung dari jumlah profesi pencipta lapangan kerja (pengusaha/wirausahawan) kurang banyak jumlahnya.

Jika pengangguran bertambah, maka jadi beban orang lain. Utamanya yang rentan miskin. Lalu angka kemiskinan tambah dari rentan miskin. Dampak lanjutannya mutu manusia berkurang, ke depan jadi kurang kompetitif.

Ilustrasi rangkaian kait mengait di atas. Hanyalah akibat saja. Dari sebab kurangnya pemberdayaan SDM dan SDA kita yang berlimpah. Multi sebab, bisa karena dimanja oleh alam, budaya, kurikulum dan iklim usaha tidak kompetitif.

Alternatif solusinya. Kembali ke amanah lagu Indonesia Raya. Bangunlah Jiwa Raganya. Putra bangsa jadi subjek transformasi. Sadar kembali ke karakter sebagai negara tropis. Ironis jika negara tropis hingga kesulitan pangan.

Ancaman ini harus dianggap jadi peluang emas. Makin cepat adaptif dengan kondisi yang akan terjadi makin cepat dapat solusi. Ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi harus dijabarkan di lapangan secara konkret. Agar tidak saling menyalahkan. Amit – amit, jika terjadi resesi.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *