Thu. Apr 24th, 2025

Wayan Supadno

Agar Anak Muda Indonesia mudah memahami dan dapat ilmu hikmah dari judul di atas. Lalu bisa dijabarkan dalam berperilaku sebagai pebisnis yang terpercaya. Sehingga makin besar dan bisa cipta lapangan kerja makin banyak.

Berikut contoh studi kasus bisnisnya ;

1). Supplier Sapi Kurban.

Seorang peternak sapi tiap tahun dapat kepercayaan dari perusahaan besar kebun sawit untuk pengadaan sapi kurban 100 ekor dibagikan ke karyawan dan masyarakat sekitar. Nilainya Rp 2,5 miliar. Indeks Rp 25 juta/ekor. Labanya Rp 500 juta.

Karena ada 2 ekor sapi sedang bermasalah. Maka tindakannya berani rugi Rp 50 juta, sapinya diganti yang 2 ekor tersebut. Demi reputasi bisnisnya. Agar tiap tahun tetap dapat kepercayaan dari perusahaan besar tersebut.

2). Kontraktor.

Seorang kontraktor sudah dapat kepercayaan pembeli untuk membangun rumah jumlah 20 unit. Nilainya Rp 5 miliar. Modal Rp 4 miliar atau indeks Rp 200 juta/unit. Laba total kotor Rp 1 miliaran.

Ternyata janjinya kepada para pembeli akad kredit KPR dengan pembeli, belum jadi. Agar disiplin, spontan berani mengambil resiko dana hangat waktu singkat bagi hasil 10% karena butuhnya Rp 500 juta, beban Rp 50 juta diambil dari labanya. Bukan masalah.

Ilmu hikmahnya. Tindakan kedua kasus di atas cepat, tepat, cerdas dan berkarakter baik. Penuh rasa tanggung jawab agar makin terpercaya. Agar nama baik ” merek perorangan/perusahaan ” terbangun lebih baik. Demi reputasi bisnis.

Menjaga reputasi bisnis berarti membangun dan merawat nama baik perusahaan supaya dipercaya oleh pelanggan, mitra, investor, hingga masyarakat luas. Tanpa reputasi yang baik, maka tanpa masa depan bisnis.

Reputasi adalah modal yang tidak terlihat tapi sangat berharga, bisa menjadi pembeda utama di pasar dan sesama pelaku bisnis. Apalagi di bidang agro, perdagangan, dan proyek yang sangat bergantung pada kepercayaan, karena itu rohnya bisnis.

Manfaatnya :

1). Mudah mendapatkan mitra dan pelanggan.

Reputasi baik membuat orang percaya untuk membeli atau bekerja sama.

2). Menjamin kelangsungan bisnis.

Klien akan kembali jika yakin dengan profesionalisme dan kualitas produk/jasa.

3). Mempermudah akses pembiayaan dan perizinan.

Lembaga keuangan dan pemerintah lebih percaya pada perusahaan bereputasi baik.

4). Meminimalisir risiko konflik dan gugatan.

Etika bisnis yang dijaga mengurangi masalah hukum.

5). Meningkatkan nilai perusahaan.

Jika reputasi bagus, harga jual perusahaan atau nilai proyek lebih tinggi.

Caranya:

1). Konsistensi kualitas produk dan layanan

Di bisnis agro, menjaga mutu panen, standar grading, dan keamanan produk.

Di perdagangan, pastikan barang sesuai spek, tidak tipu-tipu.

Di proyek, memastikan pekerjaan sesuai RAB, tepat mutu, tepat waktu.

2). Transparansi dan kejujuran

Jelas dalam penawaran harga, kontrak, atau kondisi produk. Tidak mengelabui mitra.

3). Responsif terhadap masalah

Jika ada keluhan, segera respon, evaluasi dan cari solusi.

4). Menjalin hubungan baik dengan mitra

Membangun komunikasi yang profesional, tidak hanya saat butuh saja.

5). Patuhi peraturan dan etika usaha

Contoh, izin edar produk pertanian, sertifikat halal, legalitas dokumen proyek.

6). Aktif dalam tanggung jawab sosial.

Misal, dalam agro, melakukan konservasi lingkungan; di proyek, jaga keselamatan kerja paling utama pertama.

Salam Mandiri 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *