Mon. Jun 23rd, 2025

Tahun 2009 s/d 2014, saya sewa lahan tandus milik pengembang perumahan. Untuk cadangan ekspansi 6 tahun berikutnya. Saya sewa bayar panen, harga difiksasi, seluas 21 ha di Jonggol Bogor. Saya cetak ulang jadi sawah dan produktif. Implementasi Inovasi Remediasi.

Karena sukses. Heboh di media massa. Termasuk jadi model sampul Tabloid Agrina topik Cetak Sawah. Diminta juga mengisi acara Dialog Interaktif Live di TVRI Nasional seminggu sekali. Selama 3 tahun. Hal pertanian organik. Salah satu topiknya cara cetak sawah nuansa inovasi.

Dampaknya, ada 3 sahabat yang rajin telepon saya. Intinya tertarik mau cetak sawah juga. Di Aceh 133 hektar, di Sulawesi Tengah 197 hektar dan di Lampung Barat sekitar 80 an hektar. Mereka pada tanya apa syarat ideal cetak sawah, bagaimana langkah – langkahnya dan berapa anggarannya.

Karena saya sudah menjalani, mudah saja saya menjelaskannya. Hafal di luar kepala karena pengalaman diri sendiri paling lengket dalam ingatan. Tak ubahnya kita sakit pasti selalu ingat, siapa saja yang menolong atau menghibur kita. Begitu juga saat bahagia, ingat siapa saja yang turut bahagia.

Syarat mutlak cetak sawah, di lahan tersebut harus ada air mengalir tiada henti sepanjang tahun dan elevasinya beda menurun. Kalaupun wujudnya sungai mudah dibendung jadi dam. Lalu dialirkan ke sawah kapan saja bisa, berdampak bisa tanam padi 3 kali setahun. Biasanya di pangkal gunung.

Caranya, sungai atau parit yang ada dibendung. Pada hulunya atau pada lahan paling atas elevasinya. Dibuat jalan produksi dan irigasi seperlunya. Agar mudah mengairi sawahnya. Agar mudah murah cepat mengantar sarana produksi pupuk misalnya dan mengambil hasil panenannya.

Anggarannya, bendungan maksimal Rp 6 juta/ha, jika lebar sungai 6 meter. Artinya jika 100 ha tidak lebih Rp 600 juta. Land clearing, pembuatan jalan dan irigasi teknis maksimal Rp 14 juta/ha. Jika 100 ha, maka Rp 1,4 miliar saja. Total indeks Rp 20 juta/ha. Jika harga lahan Rp 50 juta maka total anggaran Rp 70 juta/ha sudah jadi sawah.

Para sahabat dari Aceh, Lampung Barat dan Sulawesi Tengah. Kesemuanya belum pernah kami jumpa. Hanya per telepon saja. Yang di Aceh bekas kebun karet tua dan semak belukar, di Lampung Barat bekas kakao dan di Sulawesi Barat hutan rakyat belum dikelola tapi dekat bukit banyak gua rumah kelelawar.

Sungguh sangat saya syukuri, kesemuanya berhasil memuaskan. Karena dijalankan semua prosedurnya didolomit dulu agar pH netral, diperbanyak bahan organik media biak mikroba, disemprot biang mikroba pupuk hayati Bio Extrim dan hormonal Hormax 20 liter/ha/tahun. Ditraktor agar homogen mutunya dan dibiarkan 1 bulan baru ditanam. Agar berbiak mikrobanya. Sukses.

Jika ada yang mau cetak sawah bisa telepon saya, akan dapat panduan. Karena sangat menjanjikan di masa mendatang. Jika butuh Bio Extrim dan Hormax bisa langsung ke pabriknya, curah murah. Hubungi Reni Hp 087781889797 atau David Hp 081219929262.

Selamat mencoba membangun legacy di kampung sendiri.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *