PPIC (Production Planning and Inventory Control) merupakan bagian dari manajemen industri. Mulai skala kecil hingga besar nasional. Perannya sangat penting dalam rangkaian kegiatan usaha industri.
PPIC umumnya terfokus pada pejabat penanggung jawab, kontrol pada perencanaan dan inventarisasi produksinya. Pejabat yang dipercaya biasanya berkarakter baik dan berkapasitas mumpuni.
PPIC bersifat holistik integrasi, hulu hingga hilir, kait mengkait satu dengan lainnya dan disiplin tinggi. Agar efektif dan efisien. Bukan sebaliknya, amburadul makin tidak jelas menyusahkan orang banyak. Hanya bernasihat ” sabar dan sabar “. Non solutif.
Contoh ;
1. Industri skala kecil. Pabrik pupuk, pabrik minuman dan makanan. Jika tanpa kontrol perencanaan yang matang. Tidak mustahil akan kekurangan atau kelebihan bahan baku. Proses produksi tidak sesuai harapan.
Misal meluber mengendap memakan biaya harian besar sekali. Atau produksinya berlebihan tidak sesuai permintaan pasar lalu kadaluwarsa. Atau semua beres tapi logistik pendukungnya gagal barang tidak sampai pasarnya. Sia – sia.
2. Skala nasional industri sawit. Jika gagal manajemen PPIC nya, kekayaan alam jadi sumber malapetaka. Berkah justru jadi masalah dan mudarat. Jutaan KK petani mestinya bersyukur, justru jadi tangisan dan umpatan.
Kalkulasi logisnya. Produksi CPO lazim 4,3 juta ton/bulan. Total produksi 12,9 juta ton selama 3 bulan. Butuhnya domestik maksimal 4,4 juta ton/3 bulan. Yang diekspor hanya 2,5 juta ton. Wajar jika CPO mengendap 6,1 juta ton. HPP tinggi bahkan hampir kadaluwarsa.
Mau lebih jelas dan detail ? Monggo pada video 2,5 menit pada link youtube.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630