Perjalanan kehidupan, ribuan tahun sebelum kita lahir dan ribuan tahun pula setelah kita mati. Hidup kita lazimnya hanya puluhan tahun saja. Hanya bagai mampir minum di tengah perjalanan nan panjang.
Untuk itu, sungguh sangat bijak logis jika meminum yang sehat bersih saja. Sebagai bekal meninggalkan yang fana menuju hidup kekal saat kembali ke asal kelak. Jika tidak, normatifnya hanya jadi sesal lekat sepanjang hayat belaka.
Perjalanan hidup akan terasa sangat melelahkan jika tanpa makna, hanya dipenuhi keluh kesah dan menyalahkan keadaan. Semua termasuk yang indah dan nikmat, tiada dirasakan. Hingga lupa bersyukur dan mawas diri.
Perjalanan hidup bermakna jika bisa menjabarkan ” urip iku urup (Bahasa Jawa) “, hidup adalah terang bermanfaat bagi orang lain. Caranya hidupnya dihidup – hidupkan sampai terang, bermanfaat. Tanpa perjuangan (malas), mustahil bermanfaat.
Perjalanan bisnis, sama persis dengan naik sepeda roda dua. Jika hanya dibayangkan saja, terkesan tidak masuk akal. Tapi jika dimulai dan tetap mau mengayuh bergerak jalan maka akan tetap tegak seimbang dan tetap jalan bisnisnya.
Perjalanan bisnis adalah mempraktikkan, biasa disebut praktisi. Mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teknologi inovasi yang harus dimiliki terlebih dulu. Bisa dengan cara membaca, mendengar, melihat, menyimak, meniru dan lainnya.
Tapi juga bisa dengan cara sebaliknya. Di antaranya kaji ulang dari kisahnya sendiri, kisah orang lain dan proses kehidupan di alam semesta ini. Biasa disebut ilmu hikmah. Tinemune ilmu kanti laku (Bahasa Jawa). Ketemunya ilmu jika sudah dijalani.
Tinggal diskusi dengan hati sendiri. Kalau memang kawula mau jadi pebisnis penuh berkah karena bermanfaat nyata buat orang lain di masyarakat sekitarnya. Hanya dibutuhkan mental berani mengawali praktik. Buang rasa takut, itu hanya belenggu diri saja.
Sadari bahwa negeri kita ini hanya kita yang harus mengubah nasibnya. Tuhan tiada akan mengubah nasib suatu bangsa, jika bangsa tersebut tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri. Begitu juga nasib diri kita ini. Jangan harap orang lain mengubahnya.
Konkretnya, pengangguran saat ini 7,99 juta dan 13,3% nya lulusan perguruan tinggi (BPS). Jumlah TKI legal ilegal 9 juta (Kemenlu). Solusinya lahirkan pebisnis baru 1 juta orang saja, jika masing – masing merekrut 20 orang maka tiada lagi pengangguran dan TKI.
Jika tambah 20 juta orang tersebut produktif tinggi. Tidak menganggur jadi beban yang lainnya. Maka kesejahteraan meningkat. Pendapatan per kapita bisa naik 3 kali lipat akan sama dengan Malaysia dan bisa naik 16 kali lipat, akan sama dengan Singapura.
Sekali lagi, kita bisa asal mau memulai. Ribuan langkah bermakna, karena ada langkah pertama. Bagi pebisnis, lebih baik 1 langkah nyata, dibanding 1.000 langkah hayalan belaka yang diwacanakan ria, tiada makna. Majuuu jalan !
Salam Bangkit 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630