Wayan Supadno
Berikut ini contoh konkret yang mudah diambil ilmu hikmahnya, sebagai bahan pembelajaran agar anak muda Indonesia bisa menghargai sebuah kepercayaan. Karena modal utama usaha adalah kepercayaan.
1). Peternak sapi.
Dipercaya banyak sahabat nggaduh sapi, labanya Rp 10 juta/ekor/tahun dibagi dua, hingga 100 ekor. Harusnya dapat laba bersih Rp 500 juta/tahun. Jadi nol, karena tidak komitmen. Tidak jujur, sapi sehat dilaporkan sakit misalnya.
2). Petani melon.
Kuliahnya pintar, IPK di atas 3, skill menanam melon. Didanai toko pertanian segala kebutuhannya, boleh dibayar setelah panen 3 bulan. Distop total, tidak bisa berkembang. Karena saat panen tidak disiplin melunasi.
3). Industriawan agro.
Harusnya bisa meroket pabriknya. Jadi legacy legendaris. Bermanfaat bagi masyarakat luas. Tapi bangkrut. Karena membayar bahan baku ke petani dan gajian ke karyawan tidak disiplin. Sekalipun produknya sangat diminati pasar karena inovatif.
Arti judul di atas, hilangnya atau memudarnya rasa percaya seseorang atau sekelompok orang terhadap pihak lain yang sebelumnya sudah dapat kepercayaan.
Dalam dunia usaha, kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun hubungan dengan pelanggan, mitra bisnis, karyawan dan investor.
Jika kepercayaan itu luntur, dampaknya bisa sangat merugikan. Untuk mengembalikan normal lagi terlalu sulit, ibaratnya kertas putih telah diremas.
Penjabaran dari arti sebuah kepercayaan meliputi ;
Pelanggan yakin bahwa produk/jasa yang ditawarkan berkualitas dan pelayanannya menyenangkan.
Mitra bisnis percaya perusahaan akan menepati janji, kontrak, pengiriman dan pembayaran.
Karyawan merasa aman dan dihargai melahirkan motivasi tinggi untuk berkontribusi positif.
Investor percaya bahwa dana mereka dikelola dengan baik, merasa aman nyaman dan produktif lalu ketagihan.
Kerugian ” Akibat Gagal Dipercaya ” meliputi ;
1). Hilangnya pelanggan. Pelanggan pindah ke kompetitor. Reputasi buruk menyebar dari mulut ke mulut atau media sosial.
2). Putusnya kerja sama bisnis. Pemasok atau mitra bisnis enggan melanjutkan kontrak. Sulit mendapatkan kepercayaan dari mitra baru.
3). Penurunan penjualan. Konsumen ragu membeli produk karena reputasi rusak mutu berkurang, pelayanan tidak lagi memuaskan dan serba menjengkelkan.
4). Kesulitan mendapatkan pendanaan. Investor atau bank enggan menanamkan modal karena tidak yakin akan integritas manajemen.
5). Turunnya motivasi karyawan. Karyawan merasa tidak dihargai, semangat kerja turun, produktivitas menurun.
6). Krisis reputasi. Munculnya citra negatif, perlu waktu dan biaya besar untuk memulihkannya.
7). Masalah hukum atau etika. Jika kepercayaan luntur karena penipuan atau pelanggaran hukum, bisa berujung pada gugatan atau sanksi hukum.
Kesimpulan ;
Kepercayaan mudah hilang, tapi sulit dibangun kembali. Dalam bisnis, menjaganya lebih mudah dan lebih bijaksana daripada memperbaikinya setelah rusak. Ibarat gelas, terasa sangat bermanfaat setelah pecah.
Salam Integritas 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630