Mon. Jun 23rd, 2025

Seorang petani inovatif, melihat tanamannya kuning kerdil dan rentan dari ancaman hama penyakit. Makin boros, hasilnya makin turun. Karena degradasi mutu tanah.

Setelah dipupuk NPK kimia jumlah banyak dan pestisida kimia rutin. Tidak membuat perubahan lebih baik. Dari tahun ke tahun biaya naik terus karena makin mahal. Laba menurun.

Setelah dilakukan remediasi ditabur dolomit kapur pertanian, pupuk kandang yang diperkaya biang mikroba (Bio Extrim dan Hormax) dan hanya sedikit NPK. Berubah total.

Tanaman jadi sehat hijau pekat tidak kerdil. Karena pH netral 7 otomatis unsur P dan K larut terkonsumsi tanaman. Mikroba menambat N mengurangi urea. Biopestisida mengurangi pestisida.

Ilmu hikmahnya bahwa tersadarkan lahan di Indonesia mengalami penurunan mutu. pH turun dan kadar C organik dulu 2,6% saat ini hanya di atas 1%. Akibat bahan kimia berlebihan jangka panjang.

Bahwa hal paling penting (kunci) bagi petani untuk berhasil adalah memperbaiki dan memulihkan kondisi tanah.

Jika tanah sudah tidak subur, terlalu asam, rusak oleh pupuk kimia, atau tercemar pestisida kimia, maka hasil pertanian akan menurun.

Maka solusinya, proses memperbaiki tanah, menjadi hal utama yang harus dilakukan sebelum bercocok tanam.

Manfaat remediasi lahan ;

1). Membantu mengembalikan kesuburan tanah sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik.

2). Meningkatkan hasil panen karena tanah sehat mampu menyediakan nutrisi alami bagi tanaman.

3). Tanah yang diperbaiki tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia, sehingga biaya produksi bisa ditekan.

4). Mengaktifkan kembali mikroorganisme tanah, yang penting untuk menjaga ekosistem lahan pertanian.

Tanah yang sehat juga lebih tahan terhadap kekeringan dan hama, sehingga petani terhindar dari risiko gagal panen.

Ciri-ciri tanah yang sehat dan subur ;

Tanah yang sehat dan subur memiliki warna gelap, biasanya kehitaman, karena mengandung banyak bahan organik.

Saat disentuh, tanah terasa gembur dan mudah diolah, artinya akar tanaman dapat tumbuh bebas di dalamnya.

Jika di dalam tanah terdapat banyak cacing, itu pertanda bagus karena menunjukkan kehidupan mikroba yang aktif.

Tanah yang sehat juga memiliki bau alami seperti humus (tanah hutan), bukan bau busuk atau seperti limbah.

Selain itu, tingkat keasaman (pH) tanah cenderung netral antara pH 6 sd 7 , tidak terlalu asam atau basa.

Tanah yang seimbang juga tidak becek berlebihan atau kering kerontang; mampu menyerap dan menyimpan air dengan baik.

Contoh remediasi lahan ;

Menaburkan kapur dolomit untuk menetralkan keasaman tanah agar pH 6 sd 7. Sehingga pupuk efektif terpakai optimal, tidak boros.

Petani juga bisa menambahkan pupuk organik atau kompos untuk memperkaya unsur hara dan memperbaiki struktur tanah.

Membiakkan mikroba, perannya mengurai bahan organik, menambat N, melarutkan P dan K, biopestisida.

Menanam tanaman penutup tanah inangnya Rhizobium sp, seperti kacang-kacangan, untuk menjaga kelembaban dan mencegah erosi.

Pengaturan irigasi dan drainase sangat penting agar tanah tidak terlalu basah atau terlalu kering.

Kesimpulan ;

Kuncinya petani, remediasi lahan bahwa tanpa lahan yang sehat dan subur, petani tidak bisa menghasilkan panen yang baik.

Maka, solusi utama bukan sekedar menambah pupuk atau pestisida, tetapi memperbaiki kualitas tanah secara berkelanjutan.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *