Thu. Sep 12th, 2024

Berikut ini ada beberapa kisah nyata inspiratif, bisa diambil ilmu hikmahnya oleh kawula muda. Jadi bahan pembelajaran dan daya rangsang agar ikut berbuat nyata juga. Pola meniru. ATM amati tiru modifikasi atau ATP amati tiru plek. Sehingga kehadirannya bisa jadi solusi masalah di masyarakat luas.

1). Seorang petani padi, selama ini keheranan saja kenapa tiada peningkatan signifikan produksi padinya. Justru yang meningkat kebutuhan pupuk kimia baik harganya meningkat dan volumenya juga meningkat. Biaya produksi bertambah, hasil produksi tetap.

Padahal pada luasan yang sama. Alhasil laba makin sedikit. Lalu diterapkan remediasi. Karena dapat ilmu inovasi remediasi. Lahan terdegradasi mutunya. Akibat kecanduan pupuk kimia, pestisida dan herbisida emosi tanpa logika.

Lahan diistirahatkan saat kemarau. Ditabur pupuk kandang 10 ton/hektar, ditabur dolomit 200 kg/ha di semprot biang mikroba 10 liter (Bio Extrim dan Hormax). Lalu ditraktor. Dibiarkan 3 minggu. Baru ditanam dengan benih inovasi. Hasilnya naik tajam dari 5 ton jadi 9 ton/ha.

2). Seorang petani sawit. Dulu memakai benih asalan mariles (mari leles) di bawah pohon. Hasilnya hanya 14 ton TBS/ha/tahun. Itupun dihargai rendah oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena Dura, rendemen hanya 17%. Pemakaian pupuk hanya NPK 4 kg/pokok/tahun. Laba sedikit sekali.

Punya sawit hanya populer saja, tanpa hasil optimal. Beda jauh dengan orang lain yang punya prinsip 30 bulan merawat sawit agar 30 tahun ganti dirawat oleh sawit, karena jadi sumber passive income. Sekaligus cipta lapangan kerja, bayar pajak ekspor rutin dan menghijaukan lahan tandus.

Sepulang kongres sawit. Pas ekspansi, ditanam benih legal hasil inovasi D X P Tenera. Usia 6 tahun bisa 32 ton/ha/tahun, rendemen 26%. Karena pangkalnya ditaruh pupuk kandang yang disemprot Bio Extrim Hormax 1 karung/pokok/tahun. Dolomit 3 kg/pokok/tahun. NPK 9 kg/pokok/tahun. PKS berebut beli, lomba harga mahal.

3). Seorang pemuda industriawan, di daerah sentra penghasil buah tropis jumlah banyak bertahun – tahun. Hingga berlimpah saat panen raya, lalu harganya jadi murah. Semuanya hanya bisa mengeluh dan menyalahkan keadaan maupun pemerintah. Dianggap dirinya benar, orang lain salah semua.

Dampaknya pertumbuhan ekonomi jalan di tempat. Gitu – gitu saja sejak dulu. Bahkan banyak yang jadi TKI karena minimnya lapangan kerja dan makin berjubel rumahnya. Kepemilikan lahan makin sempit karena bagi warisan. Konsekuensi logisnya, pendapatan per kapita rendah. Kalah dengan TKI, lalu sawah banyak dibeli oleh TKI.

Menyadari fenomena itu, buah tropis berlimpah harga murah dianggap bahan baku industri. Lalu membuat usaha skala kecil dulu. Buah masyarakat yang Grade C ditampung dijadikan kripik vakum dan tepung. Dikerjakan masyarakat banyak cipta lapangan kerja. Diekspor cipta devisa. Konkret solutif. Sekejap Emak – Emak pada naik daya belinya, karena punya gajian dari tempat kerjanya.

Proses di atas adalah proses adaptif dengan hasil inovasi yang penelitiannya dilakukan oleh para Peneliti kita. Peneliti perannya sangat penting, Pebisnis perannya juga sangat penting menghilirisasikan hasil penelitian invensi jadi inovasi bermanfaat nyata. Sehingga hasil penelitian tidak banyak disimpan di lemari.

Efek dominannya, indeks inovasi global meningkat. Karena iptek yang diajarkan di kampus diterapkan di masyarakat luas. Otomatis indeks kompleksitas ekonomi juga meningkat, artinya masyarakat mampu mengubah barang murah karena berlimpah jadi produk inovatif jadi rebutan pasar jadilah harganya mahal karena langka.

Terbayang oleh saya, jika alumni perguruan tinggi banyak yang jadi pelaku bisnis inovatif. Maka hasil penelitian dari kampus banyak dipasarkan oleh para pebisnis tersebut. Alumni lainnya juga dapat lapangan kerja, jika tambah pebisnis 50.000 orang saja, dengan karyawan 200 orang, setara mengentaskan pengangguran 10 juta jadi produktif dan makmur sejahtera.

Kesimpulan, perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan, pusat penelitian dan pusat pengabdian masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Penjabarannya sangat luas. Utamanya harus jadi bagian yang mampu berperan menangkap dan memberi solusi konkret bangsa kita ini. Dengan edukasi, inovasi dan solusi publik. Moralitas dan Iptek harus dipraktikkan.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *